Dalam liku-liku renungan,
semakin banyak
puntung rokok yang terbakar,
sudahlah,
kopi yang tak kau seduh
semakin dingin,
sebelum ia hilang di hujung siang,
izinkan mentari
memercikkan bara cahayanya
pada indah langit senja.
YOU ARE READING
Kopi Lelaki Semalam Dan Pujukan Bulan
PoetryDia hanya sendiri, melukis bulan diatas kopi.
Hujung Siang
Dalam liku-liku renungan,
semakin banyak
puntung rokok yang terbakar,
sudahlah,
kopi yang tak kau seduh
semakin dingin,
sebelum ia hilang di hujung siang,
izinkan mentari
memercikkan bara cahayanya
pada indah langit senja.