"Di mana Hyunjae?"
Juyeon yang baru pulang kantor langsung mengajukan pertanyaan itu pada Soyoung yang tengah duduk santai di ruang keluarga. Dan hal itu jelas membuat ibunya itu mendelik tidak suka.
"Tidak bisakah kau menyapa ibu dulu?"
Juyeon memutar bola matanya malas usai pertanyaan sang ibu itu sampai ke telinganya. Malas berdebat, ia lalu melangkahkan kakinya dan meninggalkan ruangan itu. Pria itu melangkah pelan ke arah dapur, membuat Soyoung yang melihatnya menjadi sangat kesal.
Tapi, Juyeon tak mau ambil pusing. Biar saja sampai ibunya itu sadar tentang semua kesalahannya.
Sampai di dapur, mata Juyeon langsung disuguhi pemandangan sang cinta yang tengah memasak dengan Juyoung yang sedang bermain dengan Yunseong di dekat meja makan.
Menghembuskan nafas lega, pria itu lalu melangkahkan kakinya ke arah Hyunjae yang terlihat sangat asyik dan seperti tak menyadari kehadirannya.
Tiba di belakang pria manis itu, Juyeon langsung saja melingkarkan tangannya pada perut sang cinta dan meletakan dagunya pada pundak si kesayangannya itu.
"Kau tahu, aku sedang memegang pisau." ucapan Hyunjae bukannya membuat Juyeon melepaskan pelukannya, mengingat apa yang pernah kesayangannya lakukan dulu.
"Biarkan seperti ini sebentar, aku hanya lega karena kau baik-baik saja," jawab pria itu dan mulai memejamkan matanya.
Hyunjae yang mendengar itu tak tahan juga untuk tak menghembuskan nafas berat. Pria manis itu lalu menatap masakannya yang ada di wajan sebentar sebelum meletakan pisaunya dan meraih sendok goreng.
"Kau tak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja."
"Tapi tetap saja aku khawatir, Je," jawab Juyeon masih pada posisinya. "Aku bahkan tak bisa konsentrasi saat bekerja tadi. Untungnya kau menelpon saat jam makan siang tadi."
"Aku sudah berjanji padamu, kejadian yang dulu tidak akan terulang lagi."
Sementara itu, Juyoung yang melihat kedua orang tuanya dalam posisi mesra, terlihat hendak berlari menghampiri mereka, membuat Yunseong kelabakan dan langsung menahannya karena hampir jatuh.
"Astaga, apa yang kau lakukan? Kau bisa jatuh," ucap Yunseong saat berhasil menahan tubuh Juyoung yang oleng.
"Mommy sudah selesai masak, paman," jawab bocah itu sambil menunjuk ke arah mommynya.
Tapi, Yunseong belum menatap ke sana. Lelaki itu masih menatap Juyoung dengan kedua alis yang menaut menjadi satu.
"Lalu, kenapa kalau mommymu sudah selesai memasak?" tanya Yunseong heran. "Kau kan sudah makan. Kau mau makan lagi?"
Juyoung menggeleng polos, membuat Yunseong semakin tak mengerti.
"Lalu kau mau apa?"
"AW JE, ITU PANAS!"
Yunseong dan Juyoung sontak melempar tatapan mereka ke arah Juyeon dan Hyunjae saat suara teriakan Juyeon itu terdengar.
Juyoung langsung berusaha melepaskan diri dari Yunseong agar ia bisa segera menghampiri kedua orang tuanya. Dan Yunseong yang tak siap, hanya bisa membiarkan bocah itu berlari ke arah kedua orang tuanya dan menatap mereka tak percaya, sebelum ia juga beranjak dan menghampiri mereka.
"Sudah kukatakan untuk tidak menggangguku saat aku memasak," ucap Hyunjae sambil menatap galak Juyeon yang sudah melepas pelukannya.
"Tapi, tidak memukulku dengan sendok goreng panasmu itu juga kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
s o g r a •• jujae ft. hwangmini
FanficLee Hyunjae tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Kang Minhee, anak yatim piatu...