🌹 sogra 14

1.2K 170 8
                                    


Tok tok tok...

Hyunjae tersentak kaget. Segala pikirannya tentang bagaimana hidupnya saat ini berhamburan begitu saja. Pria manis itu mengerjap, lalu menoleh ke belakang saat suara ketukan pintu kembali terdengar.

Siapa lagi ini?

Tapi, ia tak mau berharap banyak. Mungkin itu hanya salah satu penduduk desa yang ingin membeli sayurnya.

Menghela nafas pelan, pria itu akhirnya beranjak dari duduknya dan melangkah keluar kamar. Suara pintu diketuk kembali terdengar, membuatnya mempercepat langkah sambil meminta sang tamu untuk menunggu sejenak.

Ceklek...

Hyunjae menautkan alisnya saat ia membuka pintu dan tak menemukan siapa-siapa di depan pintu. Pria itu merasa sangat yakin jika tadi ia mendengar suara pintu yang diketuk. Bukan sekali. Tapi beberapa kali. Jadi, bagaimana ia bisa salah?

"Mommy."

Mata Hyunjae melebar. Pemilik marga Lee itu bahkan menahan nafasnya sejenak saat suara itu terdengar. Dengan gerakan pelan, ia akhirnya menunduk saat merasakan ada sesuatu yang menarik ujung bajunya. Dan saat matanya menemukan si pelaku, pria itu terjatuh begitu saja. Kakinya tak sanggup menahan berat tubuhnya sendiri hingga kini ia jatuh dan terduduk di depan bocah tampan si pemilik suara yang memanggilnya dengan sebutan 'mommy'.

Bocah itu tersenyum, sangat manis dengan tatapan berbinarnya. Tangan bocah itu lalu bergerak, meraih pipi Hyunjae yang sedikit menirus.

"Mommy, kau indah sekali," bocah itu kembali berucap. Ia kini melangkah maju, mendekat ke arah Hyunjae lalu mendaratkan sebuah ciuman lembut pada kening pria manis itu. Sementara pemilik marga Lee itu hanya diam dengan air mata yang entah sejak kapan sudah mengumpul di kedua kelopak matanya dan siap jatuh saat ia berkedip.

Bocah itu melepas ciumannya, lalu kembali menatap Hyunjae dengan senyum yang sama, membuat sungai kecil itu terbentuk begitu saja di kedua pipi pemilik marga Lee itu.

Pria itu akhirnya menggerakan tangannya, meraih wajah menggemaskan bocah di hadapannya. Ia menyentuh wajah itu, mengelusnya seakan ingin memastikan jika ia tak berhalusinasi.

"Ju-juyoung-ah?"

"Iya, mom?"

Tangis Hyunjae pecah. Ia menangis di hadapan bocah itu. Dan sedetik kemudian, ia langsung merengkuh bocah itu. Memeluknya seakan tak ingin dia pergi. Tidak! Hyunjae tak ingin cintanya pergi lagi. Dan isakan itu menunjukan betapa tersiksanya ia selama sang cinta tak ada.

Grep...

Mata Hyunjae kembali melebar, saat ia merasa sepasang lengan besar ikut merengkuh tubuhnya. Memeluknya sangat erat seakan tak ingin melepaskannya juga.

"Maafkan aku, Je."

Isakan Hyunjae kembali terdengar seiring dengan mengeratnya pelukannya pada tubuh mungil Juyoung. Terus seperti itu, hingga ia tahu rindunya telah habis ia salurkan.

"Maaf karena aku meninggalkanmu terlalu lama hingga kau terdampar di sini sendirian. Maaf karena membiarkanmu begitu saja. Maaf karena waktu yang sulit ini. Maaf untuk semuanya, Je."

Dan bisikan itu seperti kidung pengantar tidur yang begitu indah didengar. Hyunjae memejamkan matanya. Menikmati setiap detik pelepasan rasa yang selama ini ia nanti. Semuanya terasa ringan dan ia tak ingin waktu ini berlalu dengan cepat.

"Oh, lepaskan, dad. Aku tak bisa belnapas!"

Ya, mereka tak ingin waktu berlalu. Tapi ucapan itu membuat semuanya buyar. Ucapan itu terdengar bak perintah jendral yang harus dituruti oleh prajuritnya sehingga mereka perlahan melepas pelukan mereka dan menatap sang jendral yang kini terlihat memasang wajah kesalnya sambil menatap sang prajurit.

s o g r a •• jujae ft. hwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang