🌹 sogra 8

1.1K 165 10
                                    


Yunseong berdecak. Lelaki itu begitu malas hari ini. Apalagi saat ia membuka pintu rumah penginapan, ia langsung dihadapkan pada pemandangan seorang lelaki manis dengan pipi bulat yang menanyakan keberadaan sahabatnya, Kim Sunwoo. Lelaki itu adalah pemandu wisata Sunwoo yang ia tak mau sibuk mengingat namanya. Mengapa? Karena yang ia ingat saat ini adalah pertanyaan tentang ke mana pemandu wisatanya yang menyebalkan itu. Bagaimana bisa di saat teman-temannya sudah akan keluar, dirinya sendiri tidak tahu apa ia bisa keluar atau tidak? Dan berhubung ia adalah orang yang malas menunggu, maka ia memutuskan untuk ikut dengan Sunwoo. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada pemandu wisata menyebalkannya itu.

Dan di sinilah dirinya. Di jalan menuju pinggir desa bersama Sunwoo dan pemandu wisatanya. Dan masih seperti sebelumnya, Yunseong hanya berjalan dengan malas. Lelaki itu bahkan mengacuhkan Sunwoo yang sejak tadi mengajaknya bicara. Yang ia lakukan hanya diam saja sambil menatap jalanan yang semakin sepi. Tak ada lagi rumah penduduk dan hanya ada pepohonan yang rimbun. Ya, tak ada lagi rumah hingga mata lelaki itu mengerjap, merasa heran karena ternyata masih ada rumah lagi. Ya, masih ada rumah lagi di tempat yang sudah sepi itu. Tepatnya ada dua rumah.

"Wonjin-ah, bukankah itu temanmu?" dan entah bagaimana, Yunseong tiba-tiba tertarik dengan pembicaraan Sunwoo dan pemandu wisatanya yang ternyata bernama Wonjin itu.

Wonjin lalu mengarahkan matanya, pada salah satu dari dua rumah tadi, membuat Yunseong juga mengarahkan tatapannya ke sana. Dan saat ia melihat apa yang Wonjin lihat, mata lelaki itu menyipit begitu saja.

"Eoh, ya. Kang Minhee temanku," jawab Wonjin.

Yunseong sendiri tak memberikan reaksi apa-apa. Ia hanya diam sambil menatap Minhee yang baru saja melangkah keluar dari rumah kecil itu, sambil mencuri dengar pembicaraan Sunwoo dan Wonjin.

"Dia tinggal di situ?" suara Sunwoo kembali terdengar.

"Ya. Dari kami semua yang menjadi pemandu wisata, hanya dia yang tinggal di desa ini. Itu sebabnya, ia tak tinggal di penginapan kami. Dan itu juga mengapa ia belum muncul saat kami semua sudah ada di penginapan kalian."

Sunwoo terdiam dan hanya mengangguk. Tapi beberapa saat kemudian, ia menoleh dan menatap sahabatnya yang kini hanya diam dan mengamati Minhee yang kini kembali masuk ke dalam rumah dengan sedikit terburu-buru.

"Yunseong?" panggil Sunwoo pelan. "Bukankah dia pemandu wisatamu?"

Yunseong menoleh, membalas tatapan Sunwoo dengan sebelah alis terangkat, sebelum ia mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Kau akan bersamanya 'kan?" tanya Sunwoo lagi. "Kami akan pergi."

Yunseong tak menjawab dan hanya mengangguk saja. Lelaki itu lalu mengalihkan tatapannya pada rumah Minhee, di mana bocah itu telah keluar lagi sambil berteriak pada seseorang yang Yunseong tak tahu siapa.

Sunwoo dan Wonjin perlahan mulai bergerak, mengambil langkah dan berjalan meninggalkan Yunseong.

Lelaki itu sendiri masih diam di tempatnya, menatap lelaki manis yang juga telah melihatnya dan sedang melangkah cepat ke arahnya.

"Kau dari mana dan mau ke mana?" tanya Minhee begitu tiba di hadapan Yunseong. Bocah itu tidak penasaran. Ia hanya merasa heran dengan keberadaan Yunseong di depan rumahnya, sedangkan setahunya para mahasiswa itu tidak ada yang tahu tentang desa apalagi tentangnya.

"Apa itu penting bagimu?" tanya balik Yunseong membuat Minhee ingin mengumpat di depannya.

"Tidak!" jawab bocah itu tegas sambil menatap sengit lawan bicaranya.

"Lalu?"

Minhee berdecak, menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap lelaki di hadapannya itu dengan sebuah senyum yang dipaksakan.

s o g r a •• jujae ft. hwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang