📌 closing

1.3K 125 10
                                    


CLOSING

"Juyoung-ah, bagaimana jika kau punya adik?"

Juyoung terdiam, lantas mendongak dan menatap sang mommy dengan kening berkerut. Bocah itu juga menautkan alisnya, memasang ekspresi seakan sedang berpikir keras. Beberapa detik kemudian, matanya melebar dengan binar senang yang kentara.

"Aku mau, mom," jawabnya riang. "Apa aku akan punya adik?"

Hyunjae mengulas senyum. Pria manis itu senang karena Juyoung juga ingin punya adik. Setidaknya, bocah itu tak akan protes jika nantinya sang adik benar-benar telah ada. Mungkin akan sedikit rewel di awal-awal. Tapi, Juyoung anak yang pintar dan Hyunjae yakin anaknya itu pasti akan menerima adiknya.

Well, sebenarnya bukan apa-apa, tapi Hyunjae sedikit khawatir mengingat ia baru bisa bersama Juyoung beberapa bulan terakhir. Dua tahun pertama bocah itu ada, ia sama sekali tak berada di sisi anak itu. Dan ia sedikit khawatir jika Juyoung tak bisa menerima jika nantinya akan ada si adik.

"Kau senang jika punya adik?"

Juyoung mengangguk dua kali. Masih dengan binar senang yang sama, ia lalu membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu. "Aku ingin punya adik, mom."

"Kenapa?"

"Agal aku bisa menjaganya. Aku ingin menjadi pahlawannya. Daddy bilang, dulu sebelum paman Yun ada, daddy tak punya saudala. Tapi, daddy punya mommy dan daddy selalu menjaga mommy." Juyoung menjawab dengan menceritakan sebuah kisah lama yang membuat mommynya tersenyum lembut padanya. "Aku ingin sepelti daddy, mom."

Perkataan itu membuat Hyunjae tersentuh. Ia sama sekali tak pernah berpikir seperti itu. Jika dilihat, hubungan Juyeon dan Juyoung memang aneh. Pasangan ayah dan anak itu selalu bersama tapi kebersamaan mereka lebih sering dihiasi pertengkaran. Mereka bahkan masih sering memperebutkan dirinya juga hal tak penting lainnya. Tapi dengar apa yang Juyoung katakan baru saja.

Bocah itu ingin seperti ayahnya.

Juyoung ingin seperti Juyeon, yang mengartikan ada banyak hal berharga yang telah diajarkan sang ayah padanya.

Hyunjae tidak tahu ini perasaan apa, tapi itu sangat menyentuh hatinya, saat ia tahu pria kesayangannya, yang selalu menempatkannya pada kasta tertinggi dalam hati pria itu, telah mengajarkan banyak hal berharga pada buah cinta mereka.

Hyunjae tidak tahu ini perasaan apa, tapi itu sangat menyentuh hatinya, saat ia tahu pria kesayangannya, yang selalu menempatkannya pada kasta tertinggi dalam hati pria itu, telah mengajarkan banyak hal berharga pada buah cinta mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau mau mengajakku ke mana?"

Minhee menautkan alisnya, menatap Yunseong yang telah duduk tenang di atas motor besarnya. Lelaki itu terlihat memangku helmnya dan telah menunggu si manis sejak lima belas menit yang lalu.

"Kau ingin ke mana?"

Minhee berdecak, lantas berjalan mendekati Yunseong dengan wajah juteknya.

"Cukup jawab pertanyaanku dan jangan mengajukan pertanyaan lain!" ucap bocah itu dengan galak, masih sama seperti biasanya.

Yunseong terkekeh kecil, lantas mengulurkan tangannya lalu meraih tangan Minhee dan menarik bocah itu mendekat. Lelaki itu lalu mengambil helm lain yang ada di jok belakang motornya dan memakaikannya ke kepala si manis di hadapannya itu, membuat si manis melotot kaget padanya.

s o g r a •• jujae ft. hwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang