"Apa? Kau mau menuduhku jika aku yang merusak rumahmu? Dengar, rumah itu bukan milikmu! Rumah itu milik kakakku, ia yang membangunnya dengan susah payah. Aku tidak pernah berniat sedikitpun untuk merusak apapun yang kakakku tinggalkan!"
"Bocah sialan, jika aku mau aku sudah merusak rumah itu sejak dulu dan membiarkanmu serta ibu pelacurmu itu untuk jadi gelandangan! Tapi, sudah kukatakan, aku tidak berniat untuk melakukannya. Lagipula, dari pada kurusak, lebih baik aku menjualnya!"
"Memangnya kau pikir kau tidak punya musuh selain aku?"
"Heh, kau tulus dan kau mengharapkan ketulusan? Itu omong kosong! Tidak ada orang yang benar-benar tulus di dunia ini. Lelaki yang bersamamu itu, ia bisa saja tulus. Tapi, bagaimana dengan orang-orang di sekelilingnya? Kau mungkin tidak sadar, tapi apa yang kau lakukan bisa saja mengganggu orang-orang di sekitarnya."
"Aku tidak tahu! Tapi para perusak itu mengatakan jika mereka hanya melakukan perintah dari seorang nyonya besar bernama Lee Soyoung."
Minhee sesegukan. Ia tidak mengerti kenapa ia bisa secengeng ini di malam yang semakin larut ini. Namun, mengingat semua kalimat penuh emosi yang bibinya katakan tadi membuat ia seperti diremukan. Dan mendengar satu nama itu membuat ia merasa terkhianati.
Lee Soyoung.
Sejak awal, sejak kisah tentang pemilik nama itu di mulai, Minhee memang tidak menyukainya. Sama sekali tidak.
Pemilik nama itu adalah pemilik iri yang berlebihan, pemilik keserakahan dan keegoisan yang membuat Minhee selalu terbakar emosi sendiri setiap mendengar namanya. Minhee mungkin tak terlibat kisah langsung dengan pemilik nama itu, tapi sebuah kisah lain membuatnya ikut terluka.
Bicara tentang luka, Minhee tahu jika ia sudah hidup dengan hal itu bahkan sejak ia belum mengenal apa itu luka. Ia lahir dan dibesarkan dengan luka. Ia telah hidup bersama dengan luka. Namun ia tidak tahu jika pemilik nama itu akan menghadirkan sebuah luka paling besar saat kisah mereka saling terikat.
Lee Soyoung.
Kenapa dunia sesempit ini sehingga membuat pemilik nama itu yang menanamkan luka sebanyak ini dalam hati Minhee?
Terlepas dari masalah Hyunjae, pria manis baik hati yang membuat ia kembali merasa dicintai, membuat ia merasa pantas disayangi, kenapa lelaki itu-lelaki yang mengantarkan debar aneh nan menyenangkan dalam dirinya-harus menjadi orang terpenting dari hidup si serakah?
Seumur hidupnya, Yunseong tak pernah membayangkan untuk melakukan hal ini. Bahkan berpikirpun tidak.
Tak pernah terlintas dalam benaknya jika nanti ia akan duduk bersandar pada dinding kayu sebuah rumah reot tak layak huni seperti yang ia lakukan saat ini.
Malam masih bersamanya. Kini ditemani isak tangis memilukan yang ingin sekali ia hentikan. Lelaki itu kini duduk sendiri, bersandar pada dinding kayu rumah Minhee.
KAMU SEDANG MEMBACA
s o g r a •• jujae ft. hwangmini
FanficLee Hyunjae tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Kang Minhee, anak yatim piatu...