Hyunjae tengah sibuk di dapur, sementara Juyoung sedang duduk di karpet tebal di ruang tengah yang bisa orang tuanya lihat dari dapur, sambil memainkan mainannya. Di belakang Juyoung duduk, ada sofa di mana ada Yunseong yang sedang berbaring sambil sibuk memainkan ponselnya. Lelaki itu memang sudah tahu apartemen sang kakak sejak sebulan yang lalu. Dan selama sebulan ini, ia sering ke sana tanpa sepengetahuan sang ibu, untuk bermain dengan keponakannya yang menggemaskan dan berbagi cerita dengan sang kakak ipar dan kakaknya.
"Hyung, Juyeon hyung kapan pulang?" Yunseong membuka suaranya, mengajukan pertanyaan pada Hyunjae yang kini sudah berpindah di depan meja makan sambil menata makanan yang baru selesai ia masak.
"Nanti sore. Tapi, sepertinya dia akan tiba malam," jawab Hyunjae seadanya.
Yunseong yang merasa ganjal dengan jawaban sang kakak ipar bangun dari posisi berbaringnya lalu melempar tatapan tak percayanya pada sang kakak ipar.
"Kupikir kantornya tak sejauh itu hingga memakan waktu berjam-jam untuk perjalanan pulang."
Hyunjae yang sedang menyusun piring menghentikan geraknya lalu balik menatap si adik ipar yang masih menatapnya tak percaya.
"Ah, maaf. Aku lupa memberitahumu. Dia tak ke kantor hari ini."
"Lalu hyung ke mana?"
"Dia pergi menemui Minhee."
"APA? MENEMUI MINHEE?!"
Pletak...
Aw...
"Apa yang kau lakukan, bocah?"
"Kau membuatku kaget, paman!"
Yunseong mengatup bibirnya, merasa percuma menghadapi Juyoung yang baru saja melemparnya dengan sebuah mobil mainan. Ia masih terlalu kaget dengan jawaban Hyunjae. Dan penasaran dengan hal itu jauh lebih berguna dari pada membuka pertengkaran dengan bocah yang menyebalkan itu.
Hyunjae yang sudah selesai dengan pekerjaan memasaknya lantas berjalan ke arah Juyoung, meraih bocah itu, menggendongnya dan mulai menasehati agar bisa bersikap lebih baik pada sang paman.
"Juyoung-ah, kau tak boleh melempar paman Yun seperti itu."
"Tapi paman dan daddy yang mengajaliku, mommy."
"Astaga, kenapa kau jadi seperti ember bocor di depan mommymu, hah? Kau bahkan tidak pernah mengadu pada nenekmu!" Yunseong berdecak, merasa kesal sekaligus takjub dengan tingkah menggemaskan sekaligus menyebalkan keponakan tampannya itu.
Juyoung tak menjawab. Bocah itu hanya mengulurkan tangan, memeluk leher Hyunjae lalu meringkuk di sana. Bertingkah seakan ia ketakutan dan sedang berlindung pada mommynya.
"Astaga hyung, kenapa anakmu jadi menyebalkan seperti ini?"
Yunseong berdecak lagi, kembali membaringkan tubuhnya di sofa dengan gaya lelah yang berlebihan.
"Hasil didikan ayah dan pamannya, bukan?"
"Ck, kalian sama saja!"
Hyunjae tak dapat menahan tawanya saat ucapan kekesalan Yunseong kembali terdengar. Wanita itu lalu menurunkan Juyoung yang baru saja meminta untuk turun hendak melanjutkan acara bermainnya.
"Hyung?"
"Hm?"
"Kenapa Juyeon hyung tidak mengatakan jika dia akan menemui Minhee?"
"Memangnya kenapa?"
"Aku mau ikut."
Hyunjae yang sedang memainkan mobil mainan bersama Juyoung lantas menghentikan gerak tangannya. Pria manis itu lalu melempar tatapannya pada Yunseong yang kini masih dalam posisi yang sama, tapi tangannya sudah berada di atas wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
s o g r a •• jujae ft. hwangmini
Fiksi PenggemarLee Hyunjae tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Kang Minhee, anak yatim piatu...