23

4.3K 189 2
                                    

Warning!!! 17++

Bagi yang masih di bawah umur silahkan skip yah😂 walaupun adegannya tidak terlalu panas tetapi tetap saja dosa hahahhaa.

Selamat membaca💞
.
.
.

Orlando POV

Ada yang aneh dari wanita itu, ia sedari tadi hanya mengabaikanku dan setiap aku mengajukan pertanyaan ia hanya mengangguk atau menggeleng singkat dan hanya menjawab seadanya.

Sekarang wanita cantik itu itu berdiri di balkon penthouse memperhatikan pemandangan New York yang sangat indah. Aku saat ini hanya bisa memandangnya. Dari jauh. Seperti memberikannya waktu menenangkan diri, meski aku sama sekali tidak tahu apa yang membuat Freya berubah dalam hitungan waktu singkat.

Menit demi menit berlalu, ia masih betah berdiri di sana. Pandanganku sama sekali tidak terahlikan.

30 minutes

45 minutes

One hour!

That's enough!

Wanita itu bahkan tidak menggeser posisinya sama sekali membuat diriku takut dan khawatir.

Aku mengambil selimut tipis di dalam kamar dan berjalan pelan menuju ke arah wanita itu. Sepertinya ia tidak menyadari keberadaanku. Aku melingkarkan selimut di tubuh mungilnya agar ia merasakan hangat dari udara kota New York yang hari ini ini lumayan dingin.

Ia tersentak kaget dan berbalik menatapku aku dengan tatapannya yang sayu dan terlihat sembab. Apa wanita itu menangis? Apa yang sebenarnya terjadi? Perlahan aku memeluknya. Menenggelamkan kepalanya tepat dilekukan leherku.

Oh gosh...

Aku bisa merasakan leherku terasa basah dan lembab karena air mata wanita itu.

"Menangislah." Kalau menangis bisa membuatnya lega, aku akan tetap mendekapnya dengan hangat dan membiarkan wanita itu menangis hingga puas.

Tangisannya semakin kencang dan aku memeluknya semakin erat. Sangat erat tetapi tidak sampai menyakitinya.

Sudah beberapa menit, kami masih dalam posisi yang sama. Tangisnya pun sudah sedikit reda dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Hm, kamu bisa bercerita. Tapi aku tidak akan memaksa." Ucapku dan hanya ada keheningan yang terjadi. Ia masih memelukku dengan erat begitupun sebaliknya.

"I'm so stupid." Lirihnya dengan nada kecil nyaris.

"Aku bahkan tidak menyadarinya." Lanjutnya. Aku tidak akan memotong apa yang akan diucapkan wanita itu.

"Mengapa mereka begitu tega?" Tangisnya pecah sekali lagi. Freya mengucapkan kata 'mereka'. Dan sudah pasti, 'mereka' yang ia maksud sudah aku ketahui siapa dengan jelas.

Aku melepaskan dekapanku dan menangkup kedua pipi wanita itu yang sangat basah dan menghapus jejak air mata itu. Aku mengecup bibirnya yang berwarna pink merona.

One kiss.

Two kiss.

"Let's move to bed." Aku menggendongnya ala bridal membuat ia sedikit tersentak kaget dan secara refleks mengalungkan kedua lengannya dengan sempurna di leherku.

Wanita itu baru saja pulang dari rumah sakit karena kecelakaan. Mungkin berbaring akan membuatnya lebih baik, denganku tentunya.

Aku membaringkan badan kami dengan pelan. Aku tidak mau ia terluka atau merasakan sakit sedikitpun. Kami berbaring saling berhadapan dengan lengan kokok ku yang ia jadikan bantalan. Aku sangat menyukai posisi kami sekarang.

Complicated Heart (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang