31

3.8K 178 2
                                    

"Tuan Orlando baru saja berangkat ke Long Beach bersama Nona Freya." Lapor Preston.

Andrew menghela napas sambil memijit pelipisnya yang terasa sedikit berdenyut. "Awasi mereka. Dan segera beritahu kepadaku jika terjadi sesuatu." Perintah Andrew dan Preston hanya menganguk formal.

Entah mengapa perasaanya tidak enak, ia takut Harris melangkah lebih jauh dan dapat mencelakai Orlando. Ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu kepada anaknya.

"Preston! Hubungi pengacaraku. Aku ingin bertemu dengannya sekarang."

"Yes, sir."

Sambil menunggu Preston menghubungi pengacaranya, ia mengusap wajahnya dengan kasar. Mengapa hari ini perasaannya sangat tidak enak. Mungkin ia merasa lelah. Ya, mungkin ia butuh istirahat.

"Maaf Tuan, Mr. Ricardson sedang berada di kantor pengadilan dan ia mengatakan dapat menemui anda sekitar satu jam lagi."

"Batalkan saja. Aku ingin istirahat." Ucapnya sambil berdiri dan merapikan jaket kulit yang ia kenakan. Setelah pensiun dari Smith Corp, ia sangat jarang menakai suit and tie jika tidak ada acara penting.

Andrew berjalan keluar dari restaurant dan segera meninggalkan tempat ini. Ia mengemudikan black superfast car dengan sendirinya. Preston dan beberapa bodyguard pribadinya mengikuti dari belakang.

Andrew menginjak gas lebih dalam dan mobilnya melaju dengan sangat cepat. Kepalanya sangat sakit dan ia butuh istirahat sekarang juga. Untung saja jalanan kota New York hari ini tidak terlalu ramai sehingga ia bisa mengemudikan mobilnya lebih leluasa dan cepat.

Andrew melirik kaca spion yang berada disampingnya. Entah ia yang terlalu cepat atau Preston yang terlalu lama mengemudi. Ia hanya bisa melihat ada satu mobil black SUV berada dibelakangnya.

Andrew mengernyitkan dahinya. Sepertinya mobil tersebut mengikutinya dari belakang. Untuk membuktikan asumsinya, ia berbelok ke jalan lain dan mobil itu masih mengikutinya. Ia kembali berbelok untuk keluar dari jalan raya dan black SUV tersebut masih mengikutinya bahkan mobil tersebut berani mendekat.

Andrew membulatkan matanya melihat salah satu penumpang mobil tersebut membuka kaca dan mengeluarkan pistol yang tepat membidik kearahnya.

DOR

DOR

'Sialan.' Andrew memaki dalam hati. Seorang pria dengan pakaian serba hitam dan memakai topeng menembakkan dua peluru membuat kaca belakang mobilnya retak.

Andrew segera mengambil ponsel dalam sakunya dan mencoba menghubungi Preston.

"Anda tidak apa-apa sir? Kami berusaha mengejar."

Andrew menengok ke belakang dan ia bisa menangkap mobil yang dibawa oleh Preston masih sangat jauh dari posisinya sekarang.

"I'm fine. Hubungi polisi sekarang juga."

"Baik."

Klik

DOR

DOR

DOR

Tiga peluru sekaligus. Sepertinya orang-orang yang berada dalam Black SUV itu adalah orang terlatih. Terbukti dengan tembakan yang nyaris mengenai kepalanya.

Andrew terus mengemudi sambil menunduk agar tidak terkena tembakan tersebut. Ia membuka dashboard dan terdapat satu pistol dengan beberapa peluru. Untung saja ia memiliki sebuah pistol yang ia bawa kemana-mana. Dan pistol tersebut sudah legal yang artinya ia bisa memakai pistol tersebut untuk membela diri atau hanya sekedar berjaga.

Complicated Heart (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang