"Memilikimu adalah halusinasi. Kamu objek yang nyata, namun terasa fatamorgana".
-Oktavia Anastasya Nugraini-----------------------------------------------------------------------
Happy Reading!!
Setelah kejadian itu Via pun berlari menuju taman belakang sekolah yang cukup sepi, karena jarang ada murid yang nongkrong atau sekedar lewat disana.Dibelakang Via sudah ada Amel dan Aqila yang mengejarnya, sekedar untuk memberi kekuatan pada gadis itu. Mereka tau bahwa Via saat ini sangat hancur mengingat perlakuan Alex tadi dikantin.
Via sudah duduk disebuah bangku yang tak jauh dari taman. Ia sudah menangis sesenggukan disusul dengan Amel dan Qila yang mengapit Via dan menenangkan gadis itu.
"Gue bego banget ya? Bisa-bisa nya gue berharap sama orang yang bahkan ga pernah nganggep gue ada. Harusnya gue sadar dari awal kalo dia ga pernah dan ga akan pernah cinta sama gue". Via mencurahkan semua isi hatinya pada sahabatnya
"Lu udah berusaha sekuat yang lu bisa vi. Kalo memang dia ga bisa lu miliki mending mulai sekarang lu belajar untuk mengikhlaskan. Gue tau ini pasti berat buat lu, tapi akan lebih sakit lagi saat lu bertahan buat dia sedangkan dia ga pernah hargai perjuangan lu". Amel mencoba memberi kekuatan dan mengelus punggung Via dengan lembut.
"Gue sebenernya gamau kayak gini terus mel. Jujur gue capek kalo harus terus-terusan sabar sama sikap dingin dia ke gue. Gue diem disaat dia kasar sama gue, dia bentak gue, dia permaluin gue didepan umum, dia hina gue, bahkan disaat dia sama yang lain pun gue cuma bisa diem."
"Gue ga pernah nuntut dia untuk balas semua perasaan gue ke dia. Gue juga sadar diri gue itu siapa, gue cuma gadis biasa yang mencintai Alex sang the most wanted."
"Emang salah ya kalau gue mencintai dia? Gue ga pernah mimpi untuk bisa miliki dia, karna gue sadar itu adalah suatu hal yang mustahil buat gue. Terkadang gue mikir mau sampe kapan gue kayak gini terus".
"Alex bener-bener udah kelewatan sih. Gue ga pernah nyangka kalo dia bisa bersikap sekasar ini sama lu. Padahal kan lu cuma mau kasih dia hadiah, tapi apa balasan dia? Dia malah permaluin lu didepan umum!!". Qila mengatakan itu dengan menekan disetiap katanya.
"Dia ga salah Qil, disini gue yang salah karena gue udah menaruh hati sama dia. Ucapan Alex tadi bener-bener udah nampar gue dan buat gue sadar bahwa perjuangan gue selama ini cuma sia-sia. Mungkin ini saat nya untuk gue bisa lepasin dia. Gue mencintai dia karena gue ingin buat dia bahagia, tapi kalo memang kehadiran gue bikin dia ga nyaman lebih baik gue pergi biar dia bahagia sama seseorang yang bener-bener dia cintai." Via tersenyum miris yang menggambarkan betapa terlukanya dia saat ini
"Lu ga boleh terpuruk kayak gini terus Vi. Lu harus bisa bangkit dan buktiin ke dia kalo lu bisa bahagia tanpa dia. Mungkin move on adalah keputusan yang tepat untuk saat ini. Lu harus bisa buka hati lu untuk orang lain yang bisa mencintai lu dengan tulus". Amel tersenyum
"Iya, gue harus bangkit dan gue akan buktiin sama dia kalo gue bisa lupain dia. Makasih karena kalian selalu ada buat gue". Mereka pun berpelukan layaknya teletubbies
"Mulai saat ini gue akan berusaha untuk bisa menjauh dan masabodo sama dia. Gue ga akan peduli sama apapun tentang dia. Udah cukup dia sakitin hati gue dan mulai saat ini ga akan ada lagi Via yang ngejar-ngejar Alex. Mulai saat ini hanya akan ada Via yang dingin dan bodoamat." Tekad Via sudah bulat, sebulat donat :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Menyerah (COMPLETED)
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kisah sederhana tentang seorang gadis bernama Oktavia Anastasya Nugraini yang harus berjuang demi mendapatkan cintanya. Rela terluka hanya demi bersanding dengan sang pujaan hati yang memiliki trauma masalalu. "Seandain...