Serpihan Masalalu {2}

6.9K 244 35
                                    

" Jangan paksa seseorang untuk selalu ada. Sebab yang tulus akan selalu ada tanpa kamu minta sedikitpun. "
- Author -

-

---------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!

Alex menghentikan ceritanya saat melihat Via yang bergerak gelisah. Via sedari tadi tidak bisa diam seperti cacing kepanasan. Alex yang melihat itupun mengangkat sebelah alisnya. Merasa heran dengan tingkah gadisnya.

" Kenapa hmm? " tanya Alex sembari mengelus rambut Via. Via yang mendapat perlakuan lembut dari Alex pun menoleh. Tanpa sengaja kedua mata mereka pun bertemu. Sejenak, dua sejoli itu terpaku dengan pandangan saling mengunci beberapa saat. Sampai Via lebih dulu  memutuskan kontak mata itu.

" Pegel " rengek Via seperti anak kecil yang membuat Alex terkekeh pelan dan mengacak puncak kepala Via.

" Sini " titah Alex menepuk sebelah pahanya. Via mengernyit, sedikit tidak paham dengan maksud Alex. Dasar telmi

" Ngapain? " tanya Via masih belum mengerti.

Alex tak mengindahkan pertanyaan Via. Tanpa aba-aba, Alex mengangkat tubuh Via agar duduk dipangkuannya. Alex sama sekali tidak peduli jika ada orang lain yang melihatnya.

" Ehh... " Via cukup terkejut dengan tindakan Alex. Saat Via ingin bangkit dari pangkuan Alex, Alex lebih dulu mencegahnya.

" Diem dan jangan banyak gerak. Tadi katanya pegel. " ujar Alex.

Perlahan Via pun menyandarkan kepalanya didada bidang Alex. Kesan pertama yang Via rasakan adalah nyaman. Entah kenapa, Via selalu merasa aman saat bersama dengan Alex.

Alex mengembangkan senyumnya saat Via sama sekali tidak menolak perlakuannya. Alex menaruh dagunya dipuncak kepala Via. Dan kedua tangannya ia lingkarkan diperut rata Via. Alex mengeratkan pelukannya pada Via sembari memejamkan mata. Menikmati kebersamaannya dengan gadisnya.

" Dulu, ditempat ini kamu pernah nenangin aku. Disaat aku bertengkar hebat sama papa. " Alex kembali membuka suara.

Flashback On!!

Setelah puas bermain-main di Dufan. Alex dan Via tidak langsung pulang. Lebih tepatnya Via memaksa Alex untuk pergi ke suatu tempat yang indah, katanya.

Alex terus menambah kecepatan laju kendaraannya. Dan mengikuti intruksi yang Via berikan. Entahlah, ia juga tidak tau kemana gadis ini akan membawanya. Ia hanya pasrah saja, daripada Via menangis ditengah jalan. Kan bisa berabe kalau dikira nyulik anak orang :v

" Sebenernya kita mau kemana sih? " tanya Alex sedikit berteriak dibalik helm full face nya. Agar Via dapat mendengar suaranya.

" Udah deh gausah banyak tanya. Ntar juga kamu tau sendiri. Mending sekarang kamu fokus nyetir. Daripada kita kenapa-napa dijalan. " titah Via.

30 menit kemudian..

Mereka telah sampai ditempat tujuan. Alex sedikit bingung, dari sekian banyak tempat di Jakarta. Mengapa Via malah mengajaknya ke danau. Terlebih disini sangat sepi dan lumayan jauh dari pemukiman warga. Bahkan disini hanya ada mereka berdua saja.

" Lu ngapain bawa gue kesini? " tanya Alex. Kini mereka sedang berdiri dipinggir danau yang sangat indah.

" Biasanya kalau aku lagi banyak masalah atau butuh waktu untuk sendiri. Aku akan pergi ke danau ini untuk menenangkan diri. Disini tempatnya sepi, tenang, dan damai. Ga akan ada yang denger kalau aku teriak dan lampiasin semua emosi aku disini. " kata Via dengan pandangan lurus ke depan.

Aku Menyerah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang