Kamu Berubah

13.1K 340 40
                                    

" Kenapa harus diratapi? Bukankah patah hati sudah menjadi konsekuensi dalam hal mencintai? "
-Author-

----------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!

Beberapa hari setelah kejadian itu. Sikap Via sangat berbeda dari biasanya. Alex dapat merasakan bahwa Via mulai menjaga jarak, seperti enggan menatapnya.

Sikap Via yang sekarang mampu membuat Alex uring-uringan. Segala macam cara sudah Alex lakukan agar Via bisa kembali seperti dulu, tapi tetap saja belum berhasil.

Bukan Alex namanya jika ia mudah menyerah. Walaupun sudah ditolak dan diacuhkan. Alex tetap kekeh untuk membuat Via kembali seperti dulu. Alex juga tidak peduli jika harus mengemis cinta pada Via. Alex hanya ingin memperjuangkan Via. Seperti Via memperjuangkannya dulu.

Pagi ini Alex sudah menunggu Via didepan rumahnya. Ia sengaja berangkat pagi agar bisa berangkat bersama Via. Lumayanlah bisa bermodus-modus ria.

" Good morning, tuan putri, " sapa Alex saat sudah berdiri tepat dibelakang punggung Via. Via yang sedang menutup gerbang pun terkejut mendengar suara Alex.

" Anjing, astagfirullah.. " umpat Via mengelus dadanya dan menatap sinis pada Alex. "Lu mau buat gue jantungan terus mati muda gitu?! " sewot Via.

" Hehe, maaf sayang. " Alex nyengir kuda dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Via memalingkan wajahnya, enggan menatap Alex.

" Kamu mau ke sekolah kan? " tanya Alex.

" Gak, gue mau ngamen! " jawab Via asal. Lagian pertanyaan Alex aneh banget, udah tau Via mau sekolah masih aja tanya.

" Berangkat naik apa? " Alex bertanya kembali.

" Ngesot! " ceplos Via sedikit geram karena Alex terus bertanya hal-hal yang menurutnya tidak penting.

" Bareng aku aja, yuk? Naik motor biar cepet. " Alex menggenggam pergelangan tangan Via, tapi dengan cepat Via menepisnya.

" Ga perlu, gue udah janjian sama temen. " tolak Via terang-terangan.

" Batalin aja terus berangkat bareng aku. Temen kamu juga belum datang kan? 15 menit lagi bel masuk. Emang kamu ga takut telat? " Alex terus membujuk Via agar mau berangkat bersamanya.

" Mereka bentar lagi juga sampe. Udah deh, mending lu berangkat sekarang. Jangan gangguin gue! " usir Via mendorong pelan bahu Alex yang berdiri dihadapannya.

Tin.. Tin..

" Woii buruan masuk! Pacaran mulu elah, " cerocos Qila dari dalam mobil. Via yang melihat itupun bergegas masuk ke dalam mobil dan menghiraukan keberadaan Alex. Alex hanya bisa menghela nafas melihat penolakan Via.

∆∆∆

Kini Via, Amel, dan Qila telah sampai disekolah. Mereka sedang asyik bersenda gurau disepanjang koridor. Hingga panggilan seseorang menghentikan aktifitas mereka.

" Via, kesini bentar, nak! " panggil Bu Silvi yang berada didepan pintu ruang guru. " Saya bu? " tunjuk Via pada dirinya sendiri yang mendapat anggukan mantab dari bu Silvi.

Aku Menyerah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang