ASFY - BAG 6 : YUDHA!

16 2 0
                                    

Kringgg!

Dengan malas Yudha mengulurkan tangannya dan mematikan alarm yang terus saja berbunyi.

Setelah mematikannya Yudha tidak berniat untuk bangun, malahan dirinya melanjutkan tidurnya.

Beberapa saat kemudian pintu kamar Yudha di dobrak paksa untuk terbuka. Pelakunya? Ya jelas kakak perempuannya, siapa lagi?

Yudha terjengit merasa terkejut dan segera mendudukkan dirinya di tepi ranjang dengan masih memejamkan matanya.

"Aduh Mba, sakit!" pekik Yudha dengan spontan berdiri dan membuka matanya ketika merasa telinganya di tarik.

"Bangun dan turun untuk sarapan, anak muda zaman sekarang suka sekali menyia-nyiakan waktu! Jam berapa semalam kamu tidur?" ujar Hana.

"Jam tiga, Hoammm!" sahut Yudha sambil sesekali menguap dan merentangkan tubuhnya acak untuk meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Astaga, lain kali biasakan jam sembilan sudah tidur. kalau tidak bisa, paksa saja nanti juga terlelap sendiri. Dan sekarang ayo turun sebelum sarapanmu mendingin." ujar Hana.

"Iya Mba, Yudha cuci muka dulu."

"Baiklah, Mba tunggu. Cepetan!" titah Hana.

Yudha mendengus pelan, "Mba turun saja dulu, nanti Yudha menyusul."

"Alasan kamu ya! Jika nanti Mba turun duluan malah kamu akan melanjutkan tidur kamu!" ujar Hana sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Yudha masih ngantuk Mba, biarkan Yudha bangun siang sekali saja," rengek Yudha sambil beranjak ingin menidurkan dirinya lagi, namun segera di tahan oleh Hana.

"Mba tidak akan mengajarimu tentang kantor jika kamu malas, Yudha. Hal dasar yang harus kamu kuasai itu harus bisa bangun pagi," ucap Hana dengan dingin.

Yudha menghela napasnya pelan, jika sudah bersangkutan dengan kantor Yudha tidak bisa mengelak lagi. Karena demi apa pun Yudha teringin sekali bekerja di kantor Ayahnya.

"Iya-iya, ini beneran mau cuci muka terus turun," ujar Yudha sedikit kesal dan berjalan menuju kamar mandi.

"Nah gitu dong, jadi tidak kebanyakan drama," ujar Hana sedikit bergumam.

"Mba tunggu di bawah, cepet ya Mba hampir telat."

"Iya Mba," sahut Yudha sedikit berteriak, karena dirinya sudah berada di dalam kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Yudha turun dan langsung mendudukkan dirinya di kursi makan di depan sang kakak.

"Pagi," sapa Yudha.

"Pagi juga, oh iya hari ini Mba akan pulang larut malam, jadi Mba sudah buatkan beberapa makanan untukmu, Mba sudah menyimpannya di dalam kulkas, jika kamu lapar tinggal hangatkan saja," ujar Hana.

"Oke," sahut Yudha dengan santai sambil memakan sarapannya

"Yudha menginginkan sesuatu? Nanti jika pulang dari kantor, Mba belikan."

"Yudha rasa, tidak," sahut Yudha mantap.

"Baiklah, Mba selesai. Mba berangkat sekarang ya sudah mau telat, jaga dirimu baik-baik," ujar Hana meminum sisa air putihnya dan mengambil ponselnya lalu memasukannya ke dalam tas jinjingnya tidak lupa setumpuk map yang berisi berkas penting di dekapannya.

Setelah punggung Hana hilang di balik pintu, Yudha melanjutkan menghabiskan sarapannya. Jadwal hari ini seperti kemarin, tidak melakukan apa-apa.

Yudha selesai dan meletakan piring kotornya di tempat pencucian piring. Dirinya kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan kembali cuddling dengan gitar kesayangannya.

A SONG FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang