Setelah mendengar suara tembakan uang menggelegar di langit malam. Zia terkejut ketika ada orang yang berani menghentikan jalannya balapan.
Seorang pria mengenakan helm itu menghentikan motornya tepat di belakang garis start sejajar dengan motor Ryan dan satunya lagi.
"Apa-apaan ini!" bentak Ryan.
"Aku menantangmu balapan. Aku tahu kamu adalah anggota Draco yang masih tersisa. Maka aku sendiri yang akan mengirimmu masuk ke sel bersama anggotamu yang lainnya." ujar pria itu.
"Sombong sekali! Apa yang kamu punya untuk menjadi taruhan?" tanya Ryan.
"Diriku, aku mempertaruhkan diriku sendiri. Namun jika aku menang, aku meminta kamu melepaskan seluruh sanderaanmu itu." ujar pria itu sambil menunjuk ketiga gadis dengan keadaan mengenaskan.
"Baiklah, kamu akan menyesal telah menantangku! Akan aku buat kamu menjadi sangat menyesal karena kamu mempertaruhkan dirimu sendiri. Maka dari itu berhati-hatilah, buat dirimu aman." ujar Ryan mengingatkan.
"Katakan itu pada dirimu sendiri." sahut pria itu.
Zia memandangi pria yang memakai helm itu dengan teliti, motornya terlihat tidak asing di ingatan Zia, dan lagi orang yang berani mempertaruhkan nyawanya, siapa lagi kalau bukan, Yudha.
Zia melebarkan pandangannya. Benar, pria di balik helmnya itu adalah Yudha. Zia menatap haru pada Yudha.
Ryan menyuruh lawannya untuk mundur terlebih dahulu, karena dirinya akan menerima tantangan dari Yudha.
Setelah hitungan ketiga dan tembakan sudah di lesatkan, kedua motor itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Di awal Yudha memang unggul namun di pertengahan Ryan bisa membalik posisi. Yudha sedikit merasa khawatir karena hingga hampir melewati garis finish dirinya belum bisa menyalip Ryan, ketika Yudha ke kanan Ryan juga ikut ke kanan ketika Yudha ke kiri Ryan juga ikut kiri.
Garis finish sudah di depan mata, Yudha semakin meninggikan gasnya dan menyalip Ryan ketika lengah membuat Yudha yang lebih dulu melewati garis finish.
Yudha mengerem motornya dan melepas helmnya.
Semua penonton terpaku akan ketampanan Yudha. Di sisi lain, Zia menangis haru Yudha berhasil menyelamatkannya lagi kali ini.
Yudha berjalan mendekati Zia.
"Kamu baik-baik saja, kan?" tanya Yudha khawatir. Zia mengangguk saja untuk jawaban.
Brmmm brmmmm
Semua mata tertuju pada sekumpulan motor yang baru saja datang.
"Mas Banu." gumam Banu.
"Mozza." gumam Yudha.
Anggota Gloria dan Wild Hogs datang bersama ke arena balap.
Bugh
Tanpa sepengetahuan Yudha, Ryan memukul rahangnya dengan keras.
Yudha tersungkur kemudian tersenyum simpul.
"Draco memang suka bermain kasar, sudah tahu kalah tapi tidak mau mengakuinya!" ujar Yudha.
KAMU SEDANG MEMBACA
A SONG FOR YOU (REVISI)
Teen Fiction(END) Menyakiti dan Di sakiti. Menghina dan Di hina. Melukai dan Di lukai. Kata yang berawalan dengan Di bernilai plus di mata Tuhan. Mencintai itu tidak salah. Karena dengan tiba-tiba timbul ke permukaan dan mendesak hasrat untuk segera mengungkap...