ASFY - BAG 26 : LOST

13 2 0
                                    

FLASHBACK ON

Setelah Zia pergi begitu saja meninggalkan Banu Yudha dan wanita itu, Yudha menatap Banu intens.

"Mas, ini sungguh hanya salah paham. Mas Banu percaya kan sama Yudha?" tanya Yudha menatap Banu.

"Aku menunggumu." ujar Banu sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Dia hanya sepupuku, kami ke sini hanya karena dia yang memintaku untuk menemaninya. Tadi heelsnya patah dan membuatnya hampir jatuh, secara refleks juga aku memeganginya agar tidak jatuh. Aku bersungguh-sungguh ini bukan cerita settingan, Mas." jelas Yudha dengan serius.

Banu tersenyum sejenak dan menepuk pelan bahu Yudha.

"Mas Banu selalu percaya sama kamu Yudha. Kamu tidak mungkin melakukan hal yang di perkirakan Zia. Mas Banu akan mencoba membujuk Zia. Kamu tenang saja."

Setelah berkata seperti itu, Banu pergi untuk menemui adiknya.

Yudha mengusak rambutnya merasa frustrasi, ini akan mengancam hubungannya dengan Zia. Sejujurnya Yudha bisa saja menghampiri Zia yang kini susah berada di dalam mobil. Hanya saja Yudha tahu, jika nanti Yudha mendekati Zia yang ada malah Zia semakin mengamuk nantinya.

"Dia pacarmu?" tanya Riana.

"Iya, dia salah paham tentang kedekatan kita tadi." sahut Yudha.

"Semua akan baik-baik saja, tenanglah." ujar Riana menenangkan.

---

Keesokannya Yudha segera pergi ke rumah Zia ketika mendapat kabar sari Mas Banu jika Zia belum juga keluar dari kamarnya sejak semalam.

Yudha memarkirkan mobilnya di halaman rumah Zia dan melesat masuk.

"Dimana Zia, Mas?" tanya Yudha.

"Masih di kamar, cobalah untuk membujuknya. Maafkan Mas Banu karena gagal membujuknya."

Yudha segera melesat ke lantai atas, kini dirinya sudah berdiri di depan pintu kamar Zia. Perasaan gugup menguasainya. Dengan meyakinkan diri, Yudha mulai mengetuk pintu kamar Zia.

FLASHBACK OFF

Zia meneteskan air matanya tidak percaya setelah mendengar cerita dari Banu. jadi selama ini Zia yang salah paham akan Yudha. Zia merasa dirinya terlalu egois, Zia mengingat di mana Yudha meminta maaf kepada dirinya padahal Zia sendiri yang salah. Zia masih mengingat ketika Yudha tanpa sadar menangis di depannya. Ternyata itu air mata nyata kesakitan hati Yudha.

"Apa yang harus hiks Zia lakukan Mas?" ujar Zia sambil terisak.

"Mas Banu sudah berusaha untuk bicara padamu, tapi Zia selalu menghindar." ujar Banu.

"Zia terlalu egois, Mas. Zia jahat sekali telah melukai Yudha yang benar-benar menyayangi Zia."

Zia mengusap air matanya kasar dan menyambar tasnya lalu pergi dari sana. Banu membiarkan Zia pergi, sudah di tebak, Zia pasti akan pergi ke rumah Yudha untuk menjumpai Yudha.

Di dalam perjalanan, Zia menepuk jidatnya berkali-kali membodohi dirinya.

"Zia kamu bodoh sekali, Yudha Zia mohon maafkan Zia." gumam Zia.

Sebuah taksi menurunkan Zia di depan rumah Yudha, Iya Zia tidak membawa mobil. Karena pikirannya sedang kalut, Zia melupakan jika dirinya memiliki mobil menganggur di rumah dan berlari begitu saja keluar rumah untuk menghentikan taksi yang pada saat itu tengah lewat.

A SONG FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang