Banu duduk di sofa tv, Zia saat ini tengah ke Supermarket untuk belanja bahan makan malam. Banu sudah menawarkan diri untuk menemani, namun Zia menolak.
Tok! Tok!
Banu mendekati pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.
Cklek!
"Nu, nanti malam kita di tantang untuk balapan," ujar Reza to the point.
Banu terkejut karena Reza yang tiba-tiba berbicara.
"Astaga! Reza! Mendadak sekali sih, lagian siapa yang berani nantang Gloria di saat semua geng motor tahu, jika Gloria sangat mustahil untuk di kalahkan?" ujar Banu menggunakan nada yang sedikit tinggi.
"Ricko sendiri yang bilang sama kita," jawab Reza.
Banu menatap Reza dengan tatapan tanpa arti.
"Katakan ke member Gloria yang lain, nanti malam aku yang akan turun," ujar Banu dengan nada serius.
"Tapi, Nu ...."
"Sampaikan saja!"
"Baiklah."
Reza pamit pergi ke markas untuk menyampaikan pesan Banu ke anggota Gloria yang lain. Banu mengangguk saja dan melihat Reza yang menghilang di balik pagar rumahnya.
***
Hari sudah tengah hari, Yudha memberi pesan ke Bi Irma untuk membuatkan makanan jika Zia sudah pulang dan merasa lapar, lalu menitipkan Zia ke Bi Irma. Banu berniat menghubungi Zia untuk sekadar memberitahukan padanya jika dia akan pulang larut malam ini.
Setelah menghubungi Zia, Banu bersiap untuk pergi ke markas dan mengatur taktik dengan anggota Gloria yang lain.
Draco adalah nama dari sebuah geng motor yang pada dasarnya baik, namun berubah menjadi kejam di saat bermusuhan dengan Gloria. Pada awalnya Gloria dan Draco bersahabat, namun karena sebuah kesalahan anggota Draco yang tidak bisa di maafkan, persahabatan itu pecah dan kini menjadi musuh bebuyutan.
Keduanya selalu bersaing dalam segala hal
Namun sayang, Gloria yang selalu mendapatkan semuanya dari pada Draco. Gloria di kenal sangat baik oleh masyarakat sekitar karena kerendahan hatinya, Gloria tidak bisa berkata 'Tidak' kepada orang yang meminta pertolongan, dan tidak tertarik untuk belajar berkata tidak.Sedangkan Draco di kenal dengan kekejamannya karena para anggotanya yang selalu berbuat kasar kepada siapa pun. Tidak ada yang berani melaporkan Draco ke pihak berwajib karena jika anggota Draco mengetahui siapa pelakunya maka mereka tidak akan memberi ampun.
Kekejaman Draco telah terdengar di anggota Gloria membuat Gloria menjadi marah. Kini Gloria masih mengatur rencana untuk menggugurkan Draco agar tidak berulah lebih jauh lagi.
Banu memakai perlengkapan balapannya seperti sepatu, jaket kulit dan helm. Banu menaiki motornya dan mulai menjauhi rumahnya untuk pergi ke markas. Markas Gloria lumayan jauh dari rumah Banu. Perjalanannya saja bisa memakan waktu sekitar lima belas menit jika menggunakan kecepatan tinggi.
Sesampainya Banu di markas langsung di sambut baik oleh anggota lainnya yang kebetulan berada di luar ruangan.
Banu segera memarkirkan motornya dan melepas helmnya lalu ikut bergabung bersama anggota lainnya yang sudah menunggunya dari tadi.
Cklek!
"Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga," celetuk Reza.
Banu menulikan pendengarannya teelebih dahulu, melepas sepatunya, dan juga melepas jaketnya lalu menggantungkannya di gantungan jaket, setelah itu meletakkan helmnya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A SONG FOR YOU (REVISI)
Teen Fiction(END) Menyakiti dan Di sakiti. Menghina dan Di hina. Melukai dan Di lukai. Kata yang berawalan dengan Di bernilai plus di mata Tuhan. Mencintai itu tidak salah. Karena dengan tiba-tiba timbul ke permukaan dan mendesak hasrat untuk segera mengungkap...