ASFY - BAG 21 : COMMOTION

7 2 0
                                    

Semua orang yang berada di dalam rumah merasa terkejut, namun kembali seperti semula ketika tahu jika pelakunya adalah Zia.

"Ada apa ini?" tanya Zia langsung mendudukkan dirinya di samping Banu. Dapat Zia lihat Banu mendapatkan banyak sekalu luka memar di wajahnya, bahkan anggota lainnya juga nampak menahan sakit.

"Za, katakan ada apa?" tanya Yudha.

Flashback On

Setelah melihat Zia dan Yudha pergi Banu juga pamit untuk pulang kepada Hana, begitu juga dengan anggota Gloria yang lain dan anggota Wild Hogs.

langit sudah menggelap, Banu menyetir mobilnya dengan damai, namun di tengah jalan kaca mobil Banu di lempari sebuah bola oleh seseorang. Banu seketika mengerem mendadak dan berdecak kesal. Banu keluar dari mobilnya, namun baru keluar dan menutup pintu tubuh Banu di dorong hingga punggung Banu menabrak badan mobil.

"Halo, kita berjumpa lagi."

"Ricko." gumam Banu.

"Rindu denganku?"

"Cuih," jawab Banu dengan meludah ke arah samping.

Ketika menatap Ricko Banu teringat pada Yudha dan Ricko yang memaksanya untuk mempertaruhkan adiknya.

Banu memukul rahang Ricko dengan keras sehingga Ricko terjungkal dan limbung ke tanah.

"Oh suka sekali bermain kasar ya." ujar Ricko.

Banu menyamakan tingginya dengan Ricko, mencengkeram kerah baju Ricko dan memaksanya untuk berdiri.

Bugh

"Untuk Yudha, karena kamu telah mencelakainya."

Bugh

"Untuk Zia, karena kamu telah memaksaku untuk memperyaruhkannya."

Bugh

"Untuk diriku, karena kamu telah bermain licik di arena balap dan membuatku jatuh."

Pukulan ketiga Banu mampu membuat Ricko kembali tersungkur. Ricko mengelap sudut bibirnya yang berdarah dengan ibu jarinya.

"Sialan!" umpat Ricko.

Banu hendak beranjak pergi namun Ricko bertepuk tangan dua kali membuat Banu sedikit bingung. Beberapa saat kemudian mobil Banu di kerumuni oleh anggota Draco lainnya.

"Apa maumu sialan!?" bentak Banu.

Ricko mengerahkan anggotanya untuk menghajar Banu, Banu sedikit memundurkan langkahnya untuk mengambil ancang-ancang.

"Jika kalian seorang pria, harus berani one by one!"

"Kenapa diam? Takut? Huh, Draco memang berisikan orang-orang bodoh juga penakut!"

Banu mendesis ketika seseorang memukul rahangnya tanpa sepengetahuannya.

"Memukul di saat musuh lengah? Pecundang! maju kalian semua!!!" teriak Banu, dan kemudian anggota Draco mulai mengeroyok Banu.

Banu masih bisa menangkis walau banyak mendapat pukulan dari sana-sini.

Selang berapa lama, Wild Hogs membantu Banu, namun tidak membuatnya unggul. Tidak berapa lama juga datanglah anggota lain Gloria. Gloria mengamuk karena pemimpinnya di serang secara brutal.

Yang awalnya hanya memukul bola mengenai kaca mobil, kini menjadi sebuah keributan besar yang mencakup tiga geng motor besar. Untung saja keributan itu terjadi di jalanan yang sepi, jadi minim kemungkinan polisi mengetahuinya.

A SONG FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang