Saturnus Aldevaro. Murid laki-laki yang terkenal kejam dan tidak punya hati itu menjadi ciri khas di dalam dirinya. Ketua dari Geng T-REX dan tukang pembuat onar SMA Andromeda satu ini adalah orang yang paling disegani oleh pasukan lain di luar sana...
S. A. T. U. R. N. U. S. -ketika cinta yang engkau ciptakan menjadi nyata-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo semuanya!! 💖💖 Apa Kabar Hari ini? Selalu Sehat dan Bahagia Yaaa!
Siapa Yang Dari Kemaren Penasaran Sama Part 18?
Kalian sudah Makan? Yang belum Makan , Ayo Makan yaa!! Aku maksa🥺
Yang sudah di Terima di SMP/SMA/PTN Favorittt Selamattt yaaa!! 😍😍😍
Saturnity Jangan Lupa Untuk Vote dulu ya sebelum Membaca? Janji? 🤍🌛
Sudah Siap Memenuhi Kolom Komentar? Angkat Emoji (🥳) ini dulu<3
Happy Reading Sobatttt!! 🦋🦋🦋
18. DIA TIDAK PERNAH MENGHARAPKANMU.
Ditahan sesak, di ungkapkan malah retak. — Agam Pranadipa.
Tidak sepatutnya kamu melarangku dekat dengan siapa, memangnya kita ini apa? — Alleta Adijaya.
Cinta itu buta, ia tidak pernah memandang dimana ia akan bertahan atau singgah. — Saturnus Aldevaro.
Maunya di ngertiin mulu, giliran di ngertiin bilangnya risih. Dasar cewek. — Pongki Putra Dewa.
*****
"Mama, Alleta Pulang!"
Kedua insan yang berada di ruang tamu kini menolehkan antensinya ke sumber suara. Mereka melihat gadis berambut panjang dan dihiasi pita di rambutnya menaruh sepatu nya di rak. Ia berjalan masuk ke dalam rumah dengan pikiran yang bertanya-tanya. Kemudian, ia meminta jawaban kepada Mamanya.
"Nahhh... ini anaknya sudah pulang," ujar Feni menyuruh Anaknya untuk mendekat ke arahnya. "Sini duduk dulu,"
"Ada apa ini, Ma?" tanya Alleta bingung kemudian menoleh ke Agam.
"Oh ya, Mama mau buatin minuman dulu buat Agam. Kamu temani dia bicara ya, sayang?"
Feni beranjak dari tempat duduknya kemudian melenggang pergi begitu saja. Kini di ruang tamu hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Keduanya saling tatap-tatapan—bingung mau memulai obrolan darimana. Hingga tanpa sengaja mereka mengucapkan dengan bebarengan.
"Kak Agam dulu aja," ucap Alleta terdengar kikuk. Kemudian, ia melirik seseorang yang ada di depannya.
