Saturnus Aldevaro. Murid laki-laki yang terkenal kejam dan tidak punya hati itu menjadi ciri khas di dalam dirinya. Ketua dari Geng T-REX dan tukang pembuat onar SMA Andromeda satu ini adalah orang yang paling disegani oleh pasukan lain di luar sana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketik Emot Pertama di Handponemu Saat Cerita ini Update Lagi? 🥰
Sebut 1 Laki-Laki Anggota Geng Trex Yang Paling Kamu Suka? 💜💜
Bagaimana Kabarnya Hari Ini? Semoga Baik & Sehat Selalu ya! Have A Nice Day!!🐰😍😍😍
Ayo Absen Kelas Berapa Kamu Saat ini?
Sudah Ready-kah Kamu Untuk Vote & Spam Komen di tiap paragrafnya nanti?
AYO VOTE DULU!! TEKAN TANDA BINTANG DI POJOK BAWAH & JANGAN LUPA REKOMENDASI DI APK APA SAJA BEBASSS!!!! KALAU GAK DILAKUKAN AUTHORNYA NANGIS:p
HAPPY READING 🤗💜🤍🥳🐰🥰🔥🏁
*****
Setelah mendengar ucapan dari Saturnus tadi, Alleta buru-buru keluar dari gudang sekolah menuju ke bagian depan—gedung sekolah untuk meminta bantuan kepada mereka dan menghentikan aksi baku hantam di area belakang. Meskipun Saturnus ketua geng tetapi siapa tahu saja kan cowok itu tiba-tiba kalah serang? Eeehh... kok aku khawatir sama Saturnus, ya?
Berlari terus menyusuri lorong yang sudah sepi memang mengerikan. Mungkin mereka sudah memulai pelajaran—terlihat sangat sunyi dari lantai atas maupun bawah. Cewek itu terus berlari sampai tak sengaja menabrak dada bidang laki-laki yang dihadapannya.
"Alleta? Lo kenapa lari-lari segala?" tanya Agam penuh keheranan. "Terus lo keluar jam pelajaran mau kemana? Kok buru-buru banget?"
"Pipi lo merah, Al. Ada bercak darah juga. Kita ke UKS, ya?"
Agam berbondong-bondong mempertanyakan pertanyaan yang jelas Alleta ketahui tidak akan ia jawab saat ini. Aduhhh... Agam nanti aja deh tanyanya!
"Udah ya nanti aja tanyanya. Yang penting kamu sekarang bantu aku lerain Saturnus sama Lutfi!" Alleta memohon. "Pleaseee!!!!"
"Dimana mereka sekarang?"
"Di gudang sekolah."
Agam merenung sebentar—seolah memikirkan cara yang tepat untuk ia ambil. Kemudian, ia memandangi gadis itu lagi. "Aku obatin luka kamu dulu, ya?" Saran Agam tapi Alleta menolaknya.
