[25] DASAR EGOIS

434 14 59
                                    

Haii semuanya malamm... Sebelum membaca part 25 ini pastikan kamu sudah vote terlebih dahulu yaa!! ❤❤

Untuk beberapa minggu kemarin aku minta maaf karena tidak bisa update setiap hari sabtu karena tugas sekolahku benar-benar menumpuk dan aku emang gak ada mood sama sekali untuk ngelanjutin nulis. Doain aku supaya semangat untuk update lebih cepat lagi yaa😋💜💜

Jam berapa di daerahmu saat membaca part 25 ini?

Kamu dari domisili / daerah mana?

5 emoji yang menggambarkan ekspresimu kalau cerita ini update lagi? 🥳🥳

Are you ready untuk mengisi tiap kolom dengan komentarmu🦋🦋

Are you ready untuk mengisi tiap kolom dengan komentarmu🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah melarang orang untuk suka kepada seseorang. —Saturnus Aldevaro.

Ku kira berada di sampingmu aku merasa aman. Nyatanya pernyataan itu tak ada benarnya. —Alleta Adijaya.

Apapun yang menyangkut tentangmu aku berhak tau. Biarlah orang menyebutku egois, tapi itu yang kumau. —Cassandra Melisa.


©©©


Setelah pergi dari rumah Alleta, Saturnus tak langsung pulang ia segera menyuruh teman-temannya untuk segera datang ke WBS malam ini juga. Cowok itu dengan segera memasukkan ponselnya ke dalam saku—tak mengindahkan teman-temannya yang sedang adu cekcok di groupchatt.

Hanya memerlukan waktu selama sepuluh menit untuk menuju WBS. Disana Saturnus dapat melihat teman-temannya sudah duduk berjejer di kursi kayu. Merasa ada yang datang, mereka menoleh. Menatap Saturnus bingung karena di wajah dan tangannya terdapat bekas luka dan perban.

"LAHHHH TURRR?!! BUSET KENAPA LO?" ujar Mars antusias. Cowok itu hanya menggunakan celana boxer dan kaus hitam Deus dilapisi jaket PASREX.

"Bilang sama gue siapa yang bikin lo kayak gini?" Kini Arjuna mendekat ke Saturnus sambil mencengkram pundaknya.

"Jangan bilang lo habis diserang sendirian?" ungkap Johan kesal, mengapa disaat seperti ini Saturnus tidak menghubungi teman-temanmya sekalipun.

"Gak usah berlebihan," katanya singkat.

"Berlebihan ndasmu!" sewot Pongki dengan ancang-ancang ingin memukul kepala Saturnus saat itu juga. "Kita itu Geng, Tur! Kita masih satu keluarga. Jangan pernah lawan sendirian," ujar Johan menasehati.

"Gue tiba tiba diserang waktu nganterin Alleta pulang dari pesta," ungkap Saturnus membuat teman-temannya terkejut. "Gue sama sekali gak pernah liat sekelompok itu sebelumnya. Mereka menutupi identitasnya menggunakan topeng." lanjutnya lagi.

SATURNUS | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang