PROLOG

156K 7.7K 209
                                    

"Aku mengambil engkau, Sesilia Adiputra, menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga mulai hari ini sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mengambil engkau, Sesilia Adiputra, menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga mulai hari ini sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi, menghargai, dan menyayangi hingga maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan, dan inilah janjiku yang tulus."

"Aku mengambil engkau, Reagan Arsenio Maheswara, menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga mulai hari ini sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi, menghargai, dan menyayangi hingga maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan, dan inilah janjiku yang tulus."

Tepuk tangan mulai terdengar riuh, memeriahkan sah-nya pernikahan kedua mempelai. Sesil memasang senyum terbaiknya, berusaha terlihat senang karena setelah empat tahun menjadi tunangan seorang Reagan, hari ini ia sah menjadi istri laki-laki itu.

"Cium! Cium! Cium!" Brian, salah satu sahabat Reagan bersorak heboh. Beberapa undangan ikut bersorak, mengikuti komando Brian.

Mendengar sorakan para undangan, Sesil langsung menunduk malu. Gadis itu menatap Reagan dari balik veil-nya, berbisik pelan.

"Just do it."

Reagan masih bergeming. Sesil melirik ke arah tamu undangan, lalu kembali menatap Reagan.

"Reagan, aku mohon," ucapnya. "Kali ini aja."

Dengan gerakan pelan, Reagan membuka veil yang menutupi wajah Sesil. Ia menangkup kedua pipi istrinya, menariknya lembut.

Sesil memejamkan matanya. Ia tak berani menatap Reagan dengan jarak sedekat ini. Hingga akhirnya, benda kenyal nan basah menyentuh bibir Sesil. Diawali dengan sebuah kecupan, lalu berubah menjadi lumatan.

"WOOOHOOOO!" teriak Brian girang. Nela sampai harus menyikut lengan kekasihnya karena malu.

Semua orang terlihat bahagia. Tepuk tangan terdengar semakin riuh. Siulan, sorakan, dan ucapan selamat bercampur menjadi satu.

"Udah, udah! Ntar lanjut di kamar aja!" sahut salah satu tamu undangan, membuat yang lainnya tertawa, termasuk Maheswara. Reagan langsung melepaskan ciuman mereka, namun tidak melepaskan tangkupannya pada wajah sang istri.

"Lo nggak akan bahagia," desis Reagan. "Gue jamin itu."

Alih-alih menjawab, Sesil malah menarik kedua sudut bibirnya, tersenyum. Ia melakukannya agar semua tamu undangan melihat betapa bahagia mereka berdua. Tak apa, bukan hal berat bagi Sesil.

Karena sejak dulu, memang hanya dirinya yang berjuang.




Behind Her Smile.
28-5-2021.

BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang