BAB 19 ELSHANUM

140 42 0
                                    

Tomsk, 20 Juni 2019

Ammar tertawa puas setelah mendengar cerita gue" Tante Hasna bilang itu?" Tanyanya dan gue balas dengan anggukan kepala, emang yah kalau dipikir-pikir bunda juga nggak ada akhlak banget, malah pake acara minta kuaci lagi.

" Mau kemana, setelah ini" tanyanya setelah mengakhiri tawanya.

Gue berfikir sebentar dan tiba-tiba saja ide jahil muncul.

" Gue kengen makan Ayam geprek" ujar gue

" Ha? Ayam geprek?" Tanyanya penasaran dengan kerutan dikeningnya

" you don't know geprek chicken?" Tanya gue heran dan dibalas gelengan kepala,

" Bunda nggak pernah bikin?" Tanya gue lagi dan hanya dibalas gelengan.

Gue tersenyum " ayam geprek itu sama seperti ayam goreng yang dipukul atau ditindis" ujar gue sambil memperaktekan.

" I don't understand"ujarnya sambil menggaruk kepalanya.

Gue menarik nafas " yasudah, gue ajarin Lo cara bikinnya, tapi kita harus ke supermarket dulu buat beli bahan-bahannya" jelas gue dan dibalas anggukan kepala semangat oleh Ammar.

Gue menarik nafas " yasudah, gue ajarin Lo cara bikinnya, tapi kita harus ke supermarket dulu buat beli bahan-bahannya" jelas gue dan dibalas anggukan kepala semangat oleh Ammar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Apa yang diperlukan?" Tanya Ammar saat kami telah memasuki area supermarket.

" Gue perlu cabe" balas gue dan kamipun langsung mencarinya.

" Cabe yang terpedas di tomsk" kata gue lagi

Ammar langsung membulatkan matanya " yang terpedas?" katanya panik. Sama seperti Bule yang lainnya Ammar juga bukan pencinta pedas,

" Gak ada si kayaknya" kata gue terkekeh. Gue tau Ammar tidak suka pedas

" Ah yang ini saja" ujar Ammar saat kami telah berada di rak bahan-bahan dapur.

" Berapa nih?" tanya gue sambil mengambil satu kotak cabe yang sudah dikemas.

"299 Rubel" jawab Ammar

" 299 RUBEL! lo mau buat gue bangkrut ha?" lanjut gue kesal saat melihat harganya. Yang benar saja, kalau dirupiakan harganya sekitar limapuluh lima ribu, yang ada gue nggak makan sehari cuman karena beli cabe yang hanya beberapa biji saja.

" Itu murah El" balasnya menatap kearah gue dengan santai

" seriously?" Ujar gue dan dibalas anggukan kepala.

" Yasudah, selanjutnya tomat" kata gue pasrah dan langsung dituruti oleh Ammar yang berjalan kearah rak yang penuh dengan segala jenis tomat.

" Ada lagi?" Tanyanya setelah memasukan tomat ke dalam keranjang

Gue berfikir sebentar , mengingat bahan-bahan pembuatan Ayam Geprek" bawang putih"

" Ini bawang putih " katanya sambil menunjuk ke arah tumpukan bawang putih.

ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang