BAB 26 ELSHANUM

97 39 0
                                    

Jakarta, 11 Mei 2015

Tokk tookkk

" Assalamualaikum," ujar Alif didepan pintu ruangan kepala sekolah.

Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampilkan sosok laki-laki berkumis tebal dengan pakaian yang sangat Rapi. Dia tersenyum seperti vampir yang siap mengisap darah siapa saja dihadapannya.

" Perasaan gue nggak enak, tumben banget pak Arfan senyum begitu lebar, dia lebih seperti vampir yang siap mengisap darah" bisik gue tepat di telinga Alif.

" Saya juga, " balasnya

" Waalaikumsalam, ayo silahkan masuk" kata pak Arfan mempersilahkan kami masuk.

" Duduk, duduk" ujarnya lagi.

" Heheh, iya pak" kata gue dengan kegiran.

" Rasanya saya sangat berat melepas kalian berdua" katanya mengawali pembicaraan.

" Saya malahan merinding liat bapak senyum-senyum dari tadi" cicit gue dan dibalas tendangan kaki oleh Alif.

" Kamu ngomong sesuatu El?" Tanya nya yang gue balas gelengan kepala.

" Oiya, Alif kamu dapat jalur undangan dari UI dengan jurasan kedokteran, dan tentunya dibeberapa universitas yang lainnya juga" kata Pak Arfan

" Dan Elshanum, " kata Pak Arfan mengambil jeda sebentar, dia terlihat sangat berat untuk melanjutkan perkataannya.

" Perasaan saya nggak enak El" bisik Alif dan gue balas anggukan, entah apa yang akan dia katakan selanjutnya,

" Saya masih tidak menyangkah, kamu..." Lanjutnya lalu mengambil jeda,

" Alif, apakah gue dapat dosa kalau mukul pak Arfan Sekarang juga?" Bisik gue kesal

" Hem, saya tidak tau, " balasnya

Pak Arfan terlihat menarik nafas " saya tidak menyangkah kamu bisa dapat beasiswa untuk kuliah di beberapa kampus di luar dan dalam negeri, " katanya sambil memukul meja dengan keras,

" Astaghfirullah" ucap gue dan Alif kaget.

" Untung gue nggak jantungan" kata gue sambil mengelus dada.

" Saya tidak menyangkah Elshanum, bahwa kamu siswi yang saya kenal paling sering buat onar, bisa mendapatkan banyak tawaran" katanya sambil tersenyum.

" Dia kira gue bodoh apa?" Cicit gue kesal.

" Hemm, lebih tepatnya kamu terlihat sangat bodoh selama ini" balas Alif dengan Santai.

" Asem loh" kata gue kesal, lalu mencubit pergelangan tangannya yang tertutupi oleh baju Osis lengan panjang.

" Au...au sakit" keluhnya.

" Kamu hebat sekali Elshanum,saya bangga" ujarnya lalu menjabat tangan gue.

" Kamu akan pilih kampus yang mana?" Tanyanya

" Hmm, saya belum memikirkan itu Pak" balas gue sopan.

"Aich, kamu harus memutuskan itu secepatnya El" balas pak Arfan.



" Jadi kamu akan memilih yang mana?" Tanya Alif saat kami sudah keluar dari ruangan kepala sekolah

" Belum gue pikirin" kata gue santai.

Alif berhenti berjalan " kenapa ?" Tanya gue ikutan berhenti.

"Ah, saya tau kamu sudah memikirkan itu, " katanya berpura-pura berfikir

" Baiklah, saya tau kamu akan menunggu keputusan saya dulukan? Sama seperti biasanya, dan setelah itu kamu akan memasuki universitas yang sama dengan saya" lanjutnya dengan senyuman yang sangat tipis.

ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang