BAB 39 ELSHANUM

94 34 5
                                    


Jakarta, 19 Januari 2021

Gue menatap laptop dan beralih pada laporan yang masih banyak menumpuk, gue Hanya bisa menghela Napas,

Jemari gue kini tengah menari di atas papan keyboard dengan pandangan lurus menatap fokus pada layar monitor.

Tiba-tiba saja terdengar suara seperti lemparan batu krikil pada pintu balkon gue, "dasar manusia aneh" gerutu gue sendiri,

Alif, entah kenapa si Kanebo kering itu tidak bisa membuat gue tenang bahkan sehari saja,

" El.." teriaknya begitu nyaring.

" Aaaa.... Alif Tai" upat gue. Dengan kesal gue  langsung mengambil Es krim yang tersisa, lalu melemparkan nya tepat pada wajah tampan milik Alif.

" Aaa....apa yang kau lakukan" ujarnya dengan kesal.

" Tunggu saya, jangan kemana-mana" perintah, lalu masuk kedalam kamarnya.

Beberapa saat kemudian Alif keluar dengan wajah dan rambut yang basah. Entah kenapa kalau seperti ini dia terlihat tampan, e... Ralat, sangat tampan lebih tepatnya.

" Kamu melamun?" Tanyanya

Gue menggeleng " nggak, gue mikir aja kenapa bisa gue punya temen kayak Lo" balas gue berfikir.

" Pasti sangat bersyukurkan kamu jadi teman saya" ucap Alif dengan bangga.

" Dihh, pengen banget gue muntah"

" Tapi gue mau tanya deh Lif"

" Apa?" Jawabnya penasaran

" Lo nggak pernah kehabisan krikil? Hampir tiap hari Lo lempar kamar gue pake tu krikil"

" Enggak, saya punya banyak" katanya sambil mengangkat satu kotak batu krikil, gue hanya bisa menatap itu dengan wajah kesal. Bisa-bisanya dia menyiapkan batu sebanyak itu,

" Buset, lama-lama pintu gue bisa pecah Alif goblok" balas gue ngegas.

" Mulutnya dijaga El" tegur Alif

" Iya maaf" balas gue terpaksa

" El" panggil Alif.

" Apa?" Tanya gue menatap Alif,

" ini malam terakhir saya bisa ganggu kamu" ucapnya.

Gue hanya membalas itu dengan anggukan. Yah, malam terakhir gue bisa menatap dia, malam terakhir gue bisa dengerin segala cerita dia, besok dia akan menikahi wanita pujaan hatinya.

" El " panggilnya menyadarkan gue dari lamunan

"Hmm "

" Saya nggak bisa lagi cerita banyak hal sama kamu" katanya sendu.

" Iya, besok lu udah punya teman yang bisa dengerin semua keluh kesah Lo, Semua tentang pasien Lo. Tapi gue bersyukur banget akhirnya Lo bisa menemukan kebahagiaan, dan gue nggak usah lagi dengerin curhatan Lo tentang pasien Lo yang udah bisa berak atau belum" balas gue diakhiri kekehan.

" Hahahah.... Terimakasih yahh" katanya sambil tersenyum lebar,

Gue menghela nafas panjang, senyuman itu yang terakhir untuk gue.

" Tapi saya deg-degan El "

" Iya gue tau"

" Saya sepertinya butuh pencerahan dari kamu deh" katanya menatap gue, lalu beralih kearah langit.

" Pencerahan apaan, gue aja belum nikah" balas gue kesal.

" Ah bener juga" katanya membetulkan ucapan gue, dan jangan lupakan wajah mengejeknya

" Lif, Lo udah siap?" Tanya gue serius.

" Wah sepertinya pembicaraan ini akan serius yahh" katanya tersenyum, akhir-akhir ini Alif sudah sering tersenyum, entah hilang kemana wajah datarnya itu.

" Gue serius"

" Iya saya sudah siap" balasnya tak kalah serius.

" Bagus, ingat menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang, tapi menyatukan dua keluarga. Ketika kamu menjabat tangan Ayahnya nanti, dan mengatakan saya terima nikahnya, bukan hanya tentang kelebihannya yang harus kamu terima, tapi kamu harus menerima semuanya. Menerima bau badannya, menerima cerewetnya, menerima manjanya, menerima masakannya yang tidak enak. Kamu harus terima semua itu, menerima kelebihan dan kekurangannya juga" jelas gue memberikan nasihat pada Alif.

Alif membalas itu dengan senyuman " kamu memang yang terbaik, terimakasih nasihatnya Suhu" katanya sambil menundukkan badan

" Hahahaha"

" Eh, ngomong- ngomong Lo belum sebar undangan di grup alumni" ujar gue mengingatkan Alif.

" Astaghfirullah, hampir aja saya lupa" katanya, sambil menepuk jidatnya.

" Saya tinggal dulu yah El, terimakasih atas nasihatnya" katanya lalu masuk kedalam.

Gue hanya bisa menggelengkan kepala, dasar manusia aneh.

Tin....

Satu pesan masuk yang berarti Alif sudah mengirim undangan pernikahannya di grup alumni

Alumni Nusa bangsa 🔞

Kanebo kering

Saya harap kalian semua datang,Maaf telat 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya harap kalian semua datang,
Maaf telat 🙏

Nisa IPA 1
Ya Allah Alif nikah gess

Tri IPS 3
Nikah sama siapa tuh pak ketos

Elsa prozen
Yaaa, bos gue ditinggal nikah 🥺

Bojez IPS 5
Eh bukan sama El?

Mamat BHS 1
Ya kapal gue karam deh🤥

Ahmad
@kanebokering niat undang nggak sih? Kenapa baru kirim coba

Reza IPA 2
@mamat bener tu kapal coupel kesayangan anak Nusa bangsa karam deh.

Elshanum
Datang yah ges, kalau nggak gue sembeli Lo Semua

Riki IPA 2
El tunggu gue, gue mau lamar Lu sekarang juga 😎

Elsa prozen
Enak aja lu Ri, main lamar bos gue aja

Nana IPA 1
Yes berlayar juga kapal gue, congres pak ketos
Jgn sedih El

Lulu IPA 3
Lah yang kayak El ditinggal nikah, gimana gue yang cuman remahan rengginang

Raka IPA 3
Gue otw El, bilang ke bokap lu sekarang, ada yang mau lamar Lu

Riki IPA 2
@Raka enak aja lu, gue duluan

Ahmad
Yes adu jotos

Riri IPA 2
Akhirnya kondang lagi kita ges
Yang sabar yah beb @elshanum

Rain IPA 6
Makan gratis lagi 🥳🥳

Gue membaca pesan mereka satu-persatu, ada yang bahagia karena ketos kesayangan Meraka akan menikah, dan ada juga yang merasa sedih karena kapal Meraka karam, dan masih banyak lagi reaksi yang mereka keluarkan






ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang