BAB 4 ELSHANUM

309 51 2
                                    

" Saya terima, nikah dan kawinnya Elshanum Az-zahra bin Akram Gulfam Qaddafi, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Ijab qobul itu akhirnya terucap, terdengar oleh para saksi dan wali. Suara sang pengantin pria dengan lantang, dan menyebut dengan penuh keyakinan hanya dalam satu tarikan nafas.

Ia meremas-remas tangannya. Setelah ini tanggung jawabnya akan berubah, kehidupannya akan berubah, ia bukan lagi seorang anak melainkan sudah menjadi seorang istri yang harus terus patuh pada suaminya.

Tiba-tiba saja telinganya mendengar langkah kaki seseorang yang menuju kearahnya. Detak jantungnya semakin menggila.

Ia sedikit tersedak kala sebuah tangan kekar menyentuh kedua bahunya dengan sangat lembut.

"Assalamualaikum," ucapnya. Ia menoleh.

" wa...













BRUAKK.....

"Jangan maen-maen!" Kata gue sambil mengangkat tangan kanan, lalu sedikit menekuk pergelangan tangan ke depan. Membentuk gerakan ular mematuk🐍🐍.

Gue menelan ludah, mampus sepertinya gue siaga satu nih.

"Eh ibu cantik" ujar gue tersenyum cukup lebar. Dan cuman dibalas tatapan galak

'Bodoh banget sih El masa gue kebablasan tidurnya', gerutu gue dalam hati

"Enak tidurnya?" Tanya ibu Sinta tanpa ekspresi sedikit pun.

Ibu Sinta, si guru killer tapi baik hati. Beliau menjabat sebagai wali kelas gue.

Gue menelan ludah, kacau ini mah, Bu Sinta kan udah beberapa kali liat gue tidur. Benar-benar siaga satu ini mah.

"Heheh" balas gue dengan tertawa bodoh

Bisa gue liat nih tatapan teman kelas gue nahan diri buat nggak ketawa.

" Kebiasaan kamu tidak bagus Elshanum Az-zahra" ucapnya begitu dingin lengkap dengan tatapan tajam yang menusuk sampai ke organ dalam gue.

"Maaf Bu" balas gue merasa bersalah.

Tapi tak ada jawaban lagi dari beliau. Setelah itu Bu Sinta langsung nyuruh siswi yang berpakaian syar'i duduk di samping gue. Eee... tunggu, dari mana datangnya tuh orang yah?, kok gue nggak sadar sih.

"Loh Bu, dia mau duduk dimana?" Tanya gue heran

" Yah disamping kamulah" balas Bu Sinta

Gue melototkan mata saat mendengar jawaban dari Bu Sinta, Gue nggak terima dong sejak kelas 10 gue udah duduk bareng Rama lah masa iya setelah berabad-abad gue dipisahkan.

"Loh nggak bisa gitu dong Bu, saya dan Rama kan udah bagaikan kembar siam yang kemanapun bareng, masa iya harus dipisahin" ucap gue nggak terima. Bukanya gue nggak mau pisah sama Rama yah, tapi masalahnya gue tuh nggak bisa langsung akrab sama orang baru.

" Iyakan Ram?" Tanya gue natap kursi kosong di samping gue, " loh... Rama mana?"

"Gue disini" jawabnya yang sudah duduk tenang didepan gue

" Sudah-sudah, kamu tuh banyak protes yah Elshanum" ucap ibu Sinta

Mampus El "maaf Bu"

" Silahkan duduk di sana, "

baik, anak-anak itu saja, dan jangan lupa kerjaan tugas dari pak fahri karena hari ini beliau sedang berhalangan hadir, ibu pamit dulu, Assalamualaikum" lanjutnya sambil keluar dari ruang kelas.

"Waalaikumsalam" jawab seisi kelas.

Setalah ibu Sinta keluar gue pun natap Rama dengan mata tajam, bisa- bisanya nih anak nggak bangunin gue.

" eh,kumpret ngapa lo nggak bangunin gue" ucap gue kesal

" dih, dari tadi gue udah berusaha bangunin loh yahh" jawab Rama dengan wajah lelah menghadapi kelakuan gue yang tambah hari tambah nggak beres

" tapi lo aja yang kalau tidur kayak kebo, " lanjunya dengan pasrah

"Enak aja "ujar gue lalu menjitak kepalanya.

"Sakit tau" ucapnya sambil ngusap kepalanya.

" Udah deh kalian berantem Mulu deh" ucap Ahmed

"Diem loh"ujar gue bersamaan dengan Rama.






















-

-

Hallo, assalamualaikum guys

Kritik dan saran dipersilahkan

Jangan lupa vote dan komen yaa!!

SEE YOU

ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang