BAB 22 ELSHANUM

122 39 0
                                    

Jakarta, 12 Mei 2015

Malam ini Rama, Kayla, Aisyah dan tentunya Alif sedang berkumpul di rumah gue buat belajar bareng, kami semua tengah sibuk dengan buku masing-masing, Yap! Sekarang malam Senin, yang artinya besok adalah hari pertama ujian Nasional.

" Gue tuh rasanya pengen pecahin kepala deh" keluh Rama kesal sambil membenturkan kepalanya pada meja. Dia terlihat sangat frustasi dengan materi yang sedang i abaca.

" El kalau gue nggak tau apa-apa kasi tau gue yah" ujarnya pasrah, lalu membaringkan badannya, dan lemparkan bukunya disembarang arah.

" Dih mana ada ujian nyontek, lagian yah tidak ada dalam sejarah Anggota Sobat Halu nggak masuk 5 besar terbaik" kata gue sambil melirik Rama yang sudah seperti tidak ada semangat untuk belajar. Yap, Sobat Halu adalah nama yang gue sematkan buat kami berlima, itu dikarenakan meraka suka banget halu, teruma Kayla yang pengen dapet suami orang Korea.

" Gue nyerah juga " kata Kayla frustasi lalu melempar kertas cakarannya entah kemana

" Lif lu ruangan berapa? " Tanya Rama menatap Alif yang masih fokus dengan buku-buku yang ada dihadapannya.

" Ruangan 5 " Jawab Alif tanpa menghilangkan fokusnya

" Lu El" Tanya Rama menatap kearah gue,

"Ruangan 3" Jawab gue balas menatap Rama yang sedang manganggukan kepala,

" Syah?" kini giliran Aisyah yang menjadi sasaran Rama

" Ruangan 1 " jawab Aisyah yang sudah tau arah pembicaraan Rama

" Kita satu ruangan" ujar Rama senang, bahkan saking senangnya Rama langsung bangun mendengar Aisyah satu Ruangan dengannya.

"Lu Kay?" Tanya Rama pada Kayla. Sebenarnya pertanyaan yang Rama ajukan pada Kayla hanya formalitas saja, karena sudah pasti Kayla akan terlempar pada ruangan yang sangat jauh.

" Seperti biasa gue terlempar jauh ke ruangan 8" ujarnya pasrah

" Sabar yah Kay" ucap gue prihatin. Jelas saja Kayla terlempar jauh dari kami semua, namanya saja berawalan huruf "N" sudah pasti dia akan ditempatkan pada ruangan yang....medekati ruangan terakhir.

" Nggak masalah guys" balas Kayla yang memang sudah pasrah dengan dirinya sendiri

Aisyah menguap " aku ngantuk" ujarnya seraya menutup mulutnya.

" Sepertinya kita harus pulang, sekarang sudah jam 9 malam, tidak baik seorang perempuan pulang terlalu larut" ujar Alif yang sedikit melirik kearah Aisyah. Dan gue setujui,

" Betul tuh gue udah nggak sanggup " ucap Kayla, bahkan sejak tadi matanya terus saja berair, mungkin karena menahan ngantuk.

" Pamit yah El " ujar Meraka semua kembali ke rumah masing-masing.

" Gue antar pulang Syah, udah malam nih" ucap gue menatap Aisyah yang sedang kebigungan, gue tau Aisyah ini penakut apalagi setelah kejadian dia digodain parah preman.

" Gue ambil motor dulu, lu tunggu disini" ujar gue dan di balas anggukan kepala.

Gue mengeluarkan motor baru yang sudah Ayah janjikan dulu, Ayah memutuskan untuk membelikan gue motor baru, itu karena Bu Dewi sudah terlalu sering melaporkan gue ke ayah dan bunda, ini hanyalah motor matic biasa yang gue berinama 'Popi', tidak aneh bukan memberikan nama kepada Motor, bahkan motor lama gue juga punya nama, namanya adalah Molek.

" Yuk Syah" ucap gue dan Aisyah langsung saja naik keatas motor,

" Yuk Syah" ucap gue dan Aisyah langsung saja naik keatas motor,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang