~ selesai ~
Kisah ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Elshanum Az-zahra, gadis tomboi yang tak mengenal rasa takut, dan selalu terlihat ceria di depan semua orang. Namun, siapa sangkah ia memendam rasa pada sahabatnya selama sepuluh tahu...
Kelas berakhir tiga menit yang lalu, gue menatap kesal kearah Ammar yang tidur sejak tadi, sudah segala macam cara dan usaha gue buat bangunin dia, tapi tetap sejak Ammar tidak terusik dengan segala macam usaha gue buat membangunkan dia dari mimpi indahnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue menatap sekeliling kelas yang hanya menyisahkan beberapa orang saja, "мы идем первым Эль, если он не проснется, просто уйди (my idem pervym El', yesli on ne prosnetsya, prosto uydi)" (kami duluan El, kalau dia belum bangun tinggalkan saja).
Ujar seorang wanita cantik bernama Darya. Gue menganggukan kepala mendengarkan saran Darya yang sangat bagus itu.
Kini kelas hanya tersisa gue dan Ammar, gue menatap Ammar yang tidur dengan polosnya, sebenarnya tidak tegah juga untuk membangun Bule Aneh ini, sangat terlihat wajah lelahnya, namun mau bagaimana lagi kelas sudah berakhir sejak tadi, sudah tidak ada lagi mata kuliah untuk hari ini, sang Raja siang juga sudah ingin berganti tugas dengan dewi malam.
" Ammar bangun," ujar gue sambil memukul meja dengan keras.
Ammar langsung saja terbangun dari tidur yang indah, gue yakin setelah ini dia bakal mengomeli gue. " Can it not wake people softly a little?" Katanya kesal, sambil mengumpulkan nyawanya.
Gue menggeleng, " Unfortunately it can't be for an Ammar Aleksi" ucap gue langsung meninggalkan Ammar yang sedang mengumpulkan nyawa
" El tunggu " teriak nya begitu keras, gue sampai harus menutup telinga 'dasar bule jadi-jadian'batin gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Gue dan Ammar, sedang berada di apartemen milik Ammar untuk mengerjakan skripsi, gue memilih apartemen Ammar buat ngerjain ini supaya kami tidak berdua saja, disini ada bunda. Bukankah laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya tidak baik berdua-duaan.
Sebenarnya di semester sebelumnya gue udah lakuin hal seperti ini, seperti bikin makalah, bikin Course Paper (skripsi versi semester), karena setiap semester di beberapa kampus di Rusia itu wajib memberikan mahasiswanya untuk menyelesaikan makalah dalam satu semester.
