Jakarta, 11 Januari 2021
" Hei.. ngapain?" Tanya gue pada Ammar yang baru saja keluar dari ruang kerja Ayah.
" Hemm.....bertemu Om Aqram"
Gue mengerutkan kening, " aku berbicara dengannya tentang kehidupan, bisnis dan juga cinta" ujar Ammar diakhiri kekehan.
" Buat apa?" Tanya gue heran.
" Buat kelangsungan hidup..." Ammar menjeda ucapannya.
" Ha..?" Ujar gue tambah tidak mengerti apa maksud Ammar.
" Tidak usah dipikirkan, itu tidak penting, mending kamu bantu ayahmu......bukankah itu alasan mu untuk kuliah bisnis?" ujar Ammar dengan tersenyum,
Gue manganggukkan " ya, itu akan gue lakukan, jadi bisakah anda minggir saya ingin menemuinya" balas gue dengan tersenyum.
" Hahaha, silahkan " ucapnya lalu berjalan menuju kamar tamu.
" Dasar aneh" ucap gue, lalu masuk kedalam ruangan Ayah.
" Haloo........ops apa El menganggu?" Tanya gue saat melihat Ayah berkutat dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya.
" Ah nggak kok, mendekatlah" katanya menyuruh gue untuk mendekatinya.
" Oghey "
" Apa perlu El bantu?" Tanya gue merasa iba saat melihat wajah ayah yang terlihat sangat kelelahan,
Ayah menatap gue sekilas, lalu kembali berurusan dengan berkas-berkasnya" Tidak usah, pergilah istirahat kau pasti lelah dengan kegiatan mu hari ini " kata Ayah tersenyum manis
" Ayolah.... bukannya ayah menyuruh El untuk melanjutkan perusahaan suatu saat nanti? "
Gue mengambil napas sebentar sebelum melanjutkan perkataan gue" Dan lagian buat apa El belajar jauh-jauh kalau ilmu yang El dapatkan tidak digunakan dengan baik?" Kata gue menyakinkan Ayah.
" kau bisa melakukan itu lain kali"
" No..no... Biar El bantu" ujar gue lalu mengambil salah satu berkas yang ada di meja Ayah.
Ayah menatap gue dengan tatapan yang tidak bisa gue definisikan " kau memang keras kepala " ujarnya lalu menggelengkan kepalanya.
Gue tersenyum,
" Sana mending kamu beresin berkas-berkas yang ada disana" katanya sambil menunjuk meja yang berisi banyak kertas berserakan
" Siap bos"
" Ayah...." Panggil gue, setelah membereskan berkas-berkas yang tadinya berantakan
" Apa?"
" Boleh El bekerja mulai besok di perusahaan ayah?
Ayah menatap gue dan manganggukkan kepala " boleh, nanti akan ayah kenalkan kamu sebagai bos mereka yang akan menggantikan Ayah.
Gue menggelengkan kepala " nggak mau, El mau jadi anak magang untuk sementara waktu, yah itung-itung buat pembelajari situasi di Kantor Ayah" ujar gue
" Hemm, ternyata si bule itu berkata yang benar" ujar Ayah menatap gue dengan senyuman
" Ha?"
" Ayah sudah berinisiatif untuk mengajakmu besok ke kantor, yah itung-itung buat bisa kenalin kamu dengan karyawan, tapi Ammar mengatakan kamu akan menolak hal itu, dia juga bilang kamu pasti ingin melakukan kejahilan dulu sebelum bekerja di perusahaan" ujar Ayah dengan tersenyum
Gue mengangguk mengerti, ah ternyata si bule aneh itu mengatakan banyak hal tentang gue kepada ayah, biarkanlah dia melakukan semua yang dia sukai,
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)
Spiritual~ selesai ~ Kisah ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Elshanum Az-zahra, gadis tomboi yang tak mengenal rasa takut, dan selalu terlihat ceria di depan semua orang. Namun, siapa sangkah ia memendam rasa pada sahabatnya selama sepuluh tahu...