BAB 33 ELSHANUM

87 36 6
                                    

Jakarta 11 Januari 2021

Kak Jihan

Dia telah kembali kakAda banyak yang berubah dari dia, tapi dia tetaplah El yang sedikit kampret, hehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia telah kembali kak
Ada banyak yang berubah dari dia, tapi dia tetaplah El yang sedikit kampret, hehehehe

" Ram mobil Lo mana?" Teriak gue mencari-cari mobil Rama

" Itu disana" ujar Rama sambil menunjuk mobil Pajero berwarna Hitam

" Barangnya sudah masuk semuakan?" Tanya Rama ketika sudah melekatkan semua barang didalam bagasi

" Iya " balas gue

" Mas, aku duduk dibelakang yah sama El" ujar Kayla mintas izin pada Rama

Gue yang mendengar itu seakan ingin tertawa " pff, Mas?"

" Kenapa?" Tanya Kayla dengan wajah polos

" Nggak aneh aja gitu dengar Lo manggil Rama dengan sebutan 'Mas' heheh" balas gue dengan menekankan kata Mas

Kayla langsung memasang wajah cemberutnya " mending Lo balik aja ke Rusia deh El" kata kesal

" Hahahah, ngambek nih?"

" Эль, перестань его дразнить (El', perestan' yego draznit')'(El, berhentilah menggodanya) 'tegur Ammar

" Hahah iya-iya"

" Dia ngomong apa El?" Tanya Kayla penasaran

" Kepo loh" balas gue sambil menjulurkan lidah

" Ngeselin " kata lalu masuk ke dalam mobil.

Setelah tadi gue menggoda Kayla karena memanggil Rama dengan sebutan 'Mas' dan berakhir dengan Kayla yang marah ke gua, tapi untungnya Marahnya tidak lama, kan Kalau Lama bisa berabe.

Gue mengarahkan pandangan kearah luar, menatap jalanan kota Jakarta yang di penuhi dengan kendaraan dan juga orang-orang yang berlalu lalang, kota ini sangatlah sibuk. Ternyata tak ada yang banyak berubah di kota ini sejak gue meninggalkannya beberapa tahun yang lalu.

Ada banyak penjual koran dan pedagang asongan yang terlihat, Meraka hendak menjajakan dagangannya. Kalau dipikir sudah Lama gue nggak melihat hal-hal seperti ini. Gue berdoa pada Allah agar memberikan meraka kemudahan dalam mencari Rezeki dengan cara yang halal. Dari Meraka juga gue bisa bercermin betapa beruntungnya gue dibandingkan mereka.

Gue merasa miris saat melihat seorang ibu dengan pakaian lusuh menuntun anaknya yang masih begitu kecil. Si anaknya memegang sebuah gelas plastik. Sebenarnya pemandangan seperti ini tidaklah aneh terlihat di kota-kota besar, apalagi di kota metropolitan, seperti Jakarta.

Saat sampai di lampu merah ada seorang anak kecil yang mengetuk kaca mobil disamping Ammar, Ammar pun segera membukanya dan memberikan Anak itu uang dengan jumlah yang cukup besar, kalau gue lihat-lihat anak laki-laki itu berumur sekitar 14 tahun, entah kemana orang tuanya. Setelah menerima uang dari Ammar anak itu terlihat sangat bahagia, dia juga tidak lupa mengucapkan terimakasih.

ELSHANUM AZ-ZAHRA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang