[CP--O1]

25.3K 1.6K 68
                                    

©Haruwoo_o present









Warn!
Bxb [mpreg]
Semi-mature content🔞












note : change your theme to dark.

"Dimana benda itu?!" merogoh saku jaket tebalnya, pemuda dengan paras manisnya itu terus saja mengumpat kala benda kesayangannya yang sangat berharga tidak bisa ditemukannya di dalam saku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana benda itu?!" merogoh saku jaket tebalnya, pemuda dengan paras manisnya itu terus saja mengumpat kala benda kesayangannya yang sangat berharga tidak bisa ditemukannya di dalam saku.

Hari ini adalah hari pertama musim dingin dan kesialan sudah menghampiri dirinya entah untuk yang keberapa kalinya. Bibir ranumnya terus merapalkan doa agar benda berharga itu bisa kembali ditemukannya kembali.

Tapi sayangnya seberapa banyak juga seberapa lama dirinya mencari benda itu, dirinya tetap tak bisa menemukannya. Ponselnya hilang.

Hembusan napasnya terdengar berat. Ini bukan masalah pertama yang harus dihadapinya. Hidup yang dijalaninya memang selalu terkesan berat dengan berbagai macam masalah yang menghampirinya.

Baru saja kemarin malam dirinya menyelesaikan masalah uang sewa apartement yang sudah menunggak selama dua bulan lamanya. Dan sekarang masalah baru kembali datang menyapanya. Jeongwoo sudah terlampau biasa menghadapi masalah yang bergantian datang padanya.

Kali ini dirinya harus kehilangan ponsel butut yang menjadi satu-satunya benda berharga baginya dengan banyaknya data penting di dalamnya.

Keningnya mengerut bingung dengan ibu jari juga telunjuknya yang memijat pelan pelipisnya, mencoba mengingat dimana terakhir kali dirinya menggunakan benda persegi itu.

Pertama, di kampus? Jeongwoo bahkan ingat betul kalau saat jam istirahat dirinya masih sempat membalas beberapa pesan dari teman kampusnya yang mengajaknya untuk mengerjakan tugas bersama.

Atau mungkin saja di rumah makan tempatnya bekerja? Bisa saja Jeongwoo meninggalkan benda persegi itu pada sembarang tempat mengingat suasana rumah makan yang ramai dengan pengunjung tadi.

Jadi tanpa berpikir panjang lagi, Jeongwoo segera berlarian kembali menuju ke arah tempatnya bekerja. Ini masih pukul 9 malam, artinya ada waktu sekiranya 15 menit lagi baginya sebelum atasannya benar-benar meninggalkan area rumah makan tempatnya bekerja.

"Menyebalkan!" gerutunya sambil terus berlari.

Jarak antara tempatnya bekerja dengan letak gedung apartementnya memang tidak terlalu jauh. Tapi kalau ditempuh dengan berjalan kaki atau berlari tentu saja akan menguras tenaga. Terlebih lagi cuaca malam ini semakin rendah dengan rasa dingin yang mulai menembus jaket tebalnya.

"Hyunsuk hyung!"

Sang empunya nama sedikit berjengit kaget bahkan hampir terjungkal ke belakang saat seruan Jeongwoo tiba-tiba saja mengintrupsinya.

Criminal Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang