[CP--22]

8.2K 1K 79
                                    

©Haruwoo_o present

Criminal Prince
[Hajeongwoo story]

.
.
.

"love can make the devil a little better."

//warn :: 1200+ word.

//warn :: 1200+ word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wake up, kitten."

Suara rendah yang mengalun lembut menyapa pendengarannya begitu Jeongwoo membuka matanya. Hal pertama yang tertangkap jelas oleh kedua obsidiannya adalah wajah tampan milik sang mafia tambatan hati yang mendekati kata sempurna.

"Aku tau aku tampan, jadi berhenti memandangiku. Sekarang ayo turun lalu kau bisa melanjutkan tidurmu di kamar."

Haruto mengecup puncak hidungnya sekilas sebelum keluar lebih dulu dari dalam mobil kemudian membukakan pintu untuknya. Tangan pria itu juga terulur ke arahnya yang pastinya tanpa berpikir dua kali, Jeongwoo langsung menerimanya. Balas menautkan jemarinya erat dengan sang dominan.

Keduanya berjalan beriringan, dengan Haruto yang tak henti-hentinya mengusap punggung tangannya dengan ibu jari milik si tampan. Suasana mansion terlihat cukup tenang, hanya ada beberapa maid yang terlihat sibuk membersihkan mansion.

"Naiklah ke atas, ada yang harus aku kerjakan lebih dulu."

Jeongwoo tak langsung menurut. Ikut melirik sekilas ke arah pandang dimana fokus Haruto jatuh, pada akhirnya si manis mengangguk patuh kemudian melangkah menuju lantai dua tanpa mengatakan apapun.

Begitu punggung milik Jeongwoo menghilang dari pandangannya, Haruto segera melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jihoon yang duduk bersandar pada salah satu sofa maroon di ruang tengah.

"Dimana dirimu yang dulu, Watanabe?"

Satu pertanyaan dengan nada sarkas yang kakaknya ajukan berhasil membuat kening Haruto mengernyit bingung. Jihoon sendiri mulai tertawa kecil sembari sesekali menghisap batang cerutu yang terselip diantara jari telunjuk juga jari tengahnya.

"Kenapa diam? Kakakmu ini sedang mengajakmu bicara."

Ah, kini dirinya mengerti kemana maksud permainan kata yang Jihoon utarakan tadi. Kemana dirinya yang dulu? Bahkan Haruto sendiri tak punya jawaban pasti tentang pertanyaan simple yang seharusnya ia ketahui alasannya dengan jelas.

"Pada akhirnya kau tetap membunuh Jaden. Tapi kenapa baru sekarang? Bukannya dulu kau tidak ingin menghabisinya meskipun Jaden berulang kali mencoba menyakitimu ataupun orang disekitarmu termasuk aku?"

Lagi, serangan pertanyaan beruntun kembali Jihoon layangkan. Membuatnya total diam membisu. Dimana diamnya ini malah memancing emosi Jihoon untuk tersulut lebih jauh lagi. Namun yang lebih tua tak lagi mendesak, malah tertawa dengan berbagai racauan yang mulai dikeluarkan.

Criminal Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang