Criminal Prince ✔

[CP--16]

©Haruwoo_o

Criminal Prince
[Hajeongwoo story]

.
.
.

Hai para selirku yang aku sayangi~
Wkwk.
#Jeongwoo tetap no1 di hati.

//warn : rated part & 1200+ word

Jeongwoo terdiam dengan netranya menelisik dalam raut wajah Haruto yang juga tengah menatapnya. Pertanyaan tadi---apa dirinya tak salah dengar? Bukannya mereka sudah biasa tidur bersama? Bahkan kemarin malam mereka tidur bersama di ranjang yang sama.

Sumpah demi perut babi Hyunsuk hyung-nya yang kuat menampung banyak hal, Jeongwoo benar-benar dibuat bingung sendiri sekarang.

"Kalau kau tidak mau, aku tidak akan memaksa."

Suara deep Haruto kembali terdengar. Mengalun pelan dengan santainya membuat otak kotor Jeongwoo perlahan mulai berfungsi. Tidak memaksa? Apa yang Haruto maksud adalah tidur yang 'itu'?

Setelahnya tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Haruto memilih melanjutkan langkahnya menuju ke lantai dua mansion, atau lebih tepatnya masuk ke dalam kamarnya. Jeongwoo sendiri masih bungkam namun memilih untuk mengekori Haruto.

"Kau mau ikut mandi bersamaku?" pertanyaan sarkas Haruto berhasil membuat langkah Jeongwoo terhenti.

Si manis menggeleng pelan lalu berbalik untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi memunggungi Haruto, membiarkan pimpinan mafia tampan itu menyelesaikan kegiatan membersihkan diri.

Tak ingin ambil pusing, Jeongwoo memilih untuk memejamkan kedua matanya dengan harapan alam kapuk akan menjemputnya. Tapi sayangnya sekeras apapun dirinya mencoba, rasa kantuk itu tidak kunjung datang.

Sampai dimana suara pintu kamar mandi yang dibuka kembali memecah keheningan, Jeongwoo membalikkan tubuhnya untuk mengintip. Melihat pergerakan Haruto yang masuk ke dalam ruang ganti lalu kembali keluar dengan setelan rapi seperti biasanya.

Kemeja hitam yang digulung sebatas siku juga celana kain dengan warna senada. Tanpa si manis sadari, keningnya sedikit mengerut memikirkan kemana pria Watanabe itu akan pergi di tengah malam begini.

"Mau pergi kemana?"

Pada akhirnya Jeongwoo tak bisa menahan diri untuk berlagak tak perduli saat langkah Haruto dibawa sampai ke depan pintu kamar. Sementara si empunya yang diajak bicara hanya menghentikan langkah tanpa berniat menoleh sedikitpun.

"Apa itu penting?"

Decakan pelan terdengar. Inilah yang Jeongwoo tidak suka dari Haruto. Selalu bertanya saat diberikan pertanyaan.