[CP--29]

6.1K 862 163
                                    

©Haruwoo_o present

Criminal Prince
[Hajeongwoo story]

.
.
.

Okay, back to rutinitas dimana aing gatel pen up wkwk.

So, happy reading kesayangan~

So, happy reading kesayangan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeongwoo?!"

Seruan penuh kekhawatiran itu mampu membuat Jeongwoo mengalihkan pandangannya. Melepas pelukan hangat dari Jaehyuk untuk berhamburan masuk ke dalam pelukan Haruto yang baru saja datang dengan nafas terengah.

Di tengah aksi keduanya yang tengah berpelukan, Jeongwoo bisa merasakan puncak kepalanya mulai basah bersamaan dengan kemeja bagian belakangnya.

"Maaf." suara lirih penuh rasa kecewa yang suaminya bisikkan mampu memberitahunya kalau saat ini, sang pimpinan Redentor tengah menangis.

Menggeleng pelan, Jeongwoo sedikit mendorong tubuh suaminya agar memberikan jarak diantara mereka. Netra serigalanya menatap lekat ke arah pahatan sempurna milik Haruto di depannya. Sedangkan yang ditatap sedemikian rupa, memilih untuk memalingkan wajahnya.

"Apa-apaan ini? Pimpinan kelompok mafia besar sedang menangis?" tangannya terulur untuk menangkup pipi milik suaminya sembari melemparkan pertanyaan dengan kesan mengejek. Mencoba mencairkan suasana.

Netra kelamnya memejam erat, menarik nafas panjang sebelum balas mendekap tangan kesayangannya yang masih betah menangkup pipinya.

"Inilah alasanku ingin mengirimmu pergi ke Canada. Aku hanya--"

"Sstt! Sudah ya? Jangan dibahas." sela Jeongwoo dengan netra cantiknya yang mulai berkaca-kaca.

Haruto ingin kembali membuka suaranya, hendak memberikan pengertian untuk Jeongwoo. Namun baru saja belah bibirnya terbuka, suara adik sepupunya sudah lebih dulu terdengar menyela.

"Tutup mulutmu, stupid! Perhatikan kedua telapak tanganmu yang tidak berhenti mengeluarkan darah!" desis Ni-ki kesal.

Jeongwoo yang tadinya tidak menyadari kondisi suaminya, langsung mendelik kaget. Mendapati bagaimana derasnya darah mengalir dari kedua telapak tangan suaminya. Bahkan punggung tangannya yang Haruto genggam kini sudah ikut berlumuran darah.

Bagian punggung kemejanya juga basah karena alasan yang sama. Darah Haruto.

"Astaga, Haru! Ayo obati lukamu sekarang juga!" pekik Jeongwoo dengan raut khawatirnya yang terpampang jelas.

"Sayang, ini hanya luka ke--"

"Diam Watanabe! Ayo ikut aku ke kamar!" sela si manis membentak.

Maka yang selanjutnya terjadi adalah sang dominan yang pasrah saja saat ditarik oleh si manis kesayangannya. Meninggalkan tiga orang yang sejak tadi masih setia berdiri menyaksikan keduanya yang seakan-akan memiliki dunianya sendiri.

Criminal Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang