[CP--32]

8.1K 857 276
                                    

©Haruwoo_o present

Criminal Prince
[Hajeongwoo story]

.
.
.

Hai selirku sayang? Whats up?
Hope you guys always healthy and happy.

//warn : part tidak terduga.

Mematik ujung nikotin yang diselipkan diantara belah bibirnya, kedua kaki jenjangnya diletakkan di atas meja kerjanya yang penuh dengan beberapa berkas juga lembaran uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mematik ujung nikotin yang diselipkan diantara belah bibirnya, kedua kaki jenjangnya diletakkan di atas meja kerjanya yang penuh dengan beberapa berkas juga lembaran uang. Helaan nafas berat dihembuskan bersamaan dengan kepulan asap dari batang nikotinnya.

Hening selalu menjadi temannya, hanya suara detik jam dinding yang terdengar sebagai penghias. Sesak menjadi pelengkap disetiap hembusan nafasnya.

Sampai dimana atensinya dialihkan oleh layar ponselnya yang menyala juga bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Netra kelamnya melirik sekilas, melihat nama kontak yang tertera.

Riki lil'shit is calling....

Keningnya sedikit mengerut begitu mendapati nama kontak Ni-ki pada layar ponselnya. Tangannya terulur hendak meraih benda persegi miliknya yang terus saja bergetar tak mau berhenti. Namun belum sempat Haruto menjawab panggilan dari adik sepupunya, suara pintu ruangannya yang dibuka secara paksa lebih dulu mengambil alih seluruh atensinya.

"Dimana sopan santunmu, Kim Junkyu?"

Haruto menggeram tak suka, menatap nyalang ke arah tangan kanan kakaknya yang baru saja masuk tanpa mengetuk pintu ruangannya terlebih dulu. Sedangkan Junkyu yang masih menetralkan deru nafasnya mencoba untuk menatap ke arah pemimpinnya, hendak menjelaskan maksud kedatangannya.

"Buka mulutmu atau kepalamu yang menjadi gantinya."

Haruto yang memang dalam mood tidak baik mulai mengarahkan revolver Smith & Wesson, magmum miliknya yang selalu berada di balik jasnya ke arah orang kepercayaan kakaknya. Membidik tepat pada kening Junkyu yang mulai mendelik.

"Tunggu, King! Saya akui saya tidak sopan karena masuk tanpa mengetuk pintu."

Pria Kim yang memang sudah kepalang panik buru-buru membuka suaranya karena Haruto mulai menarik pelatuk magmumnya. Nafas yang tadinya masih memburu, lancar seketika bersamaan dengan badannya yang membungkuk beberapa kali guna meminta maaf.

"Maaf harus mengatakan ini, tapi saya  mendapat kabar kalau saat ini Ni-ki mendapat penyerangan. Anggota redentor yang ikut bersamanya lebih sedikit dari--"

Criminal Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang