[CP--31]

5.9K 822 92
                                    

©Haruwoo_o present

Criminal Prince
[Hajeongwoo present]

.
.
.

How are you, bby?

Leave your comment & vote, happy reading~

Helaan nafas berat dihembuskannya entah untuk yang keberapa kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas berat dihembuskannya entah untuk yang keberapa kali. Menyandarkan punggungnya pada kepala sofa tempatnya duduk, tangannya terulur guna memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut.

Sesak.

Untuk pertama kalinya perasaan seperti ini kembali mendatanginya. Rasa sesak yang memenuhi rongga dada, dimana tubuhnya ikut merasa lelah. Netranya memanas, bersamaan dengan keringat yang mulai membasahi kening.

"Bajingan!"

Surai legamnya diacak kasar, bersamaan dengan berbagai umpatan yang menyusul sebagai pengiring. Tak ingin semakin larut dalam kalutnya, kedua tungkai panjangnya dibawa melangkah keluar dari dalam ruang kerjanya.

Melirik sekilas ke arah jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya, helaan nafas berat kembali dihembuskan. Tepat pukul satu dini hari, maka tanpa ragu lagi kedua kakinya dibawa menuju ke arah kamarnya.

Ceklek.

Senyum tipisnya lantas mulai terukir bersamaan dengan netra kelamnya yang menangkap afeksi sosok kesayangannya tebalut selimut tebal tengah meringkuk seperti janin di atas tempat tidur. Melangkah mendekat, senyumnya juga semakin mengembang.

"Wolfie." panggilnya pelan, dengan satu tangannya yang terulur guna merapikan anak rambut yang sedikit menutupi mata si manis.

Kedua kakinya yang ditekuk dengan lutut sebagai tumpuan, membuat wajah manis Jeongwoo terpampang jelas di matanya. Senyumnya luntur seketika saat mendapati kalau suami manisnya tak kalah hancur darinya.

Kedua mata cantiknya yang membengkak, juga jejak air mata yang belum mengering menjadi bukti kuat kalau Jeongwoo-nya jauh dari kata baik-baik saja.

"Let's make a promise, Mommy. I'll always love you, and you'll always love me too. Sounds good right?" gumamnya pelan yang tentunya tak mendapat sahutan apapun dari suami manisnya yang sudah terlelap.

Mendongakkan kepalanya menatap langit-langit kamarnya, Haruto mendesis pelan saat air matanya hampir menetes tanpa permisi.

"Membiarkanmu tinggal jauh dariku, di tempat dimana aku tidak dikenal adalah pilihan terbaik. Kau dan aegi akan aman disana." sambungnya dengan satu helaan nafas panjang sebagai penutup kalimatnya.

Criminal Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang