VALET : Cp 1

538 63 36
                                    

Selamat datang di cerita tergaje sepanjang masa🙏
❄❄❄❄
.
.

Dahulu kala, Ewigkeit dihuni oleh banyak klan, di antaranya adalah Elf, Manusia, Peri, Demon, Titan, Dwarf dan banyak klan lainnya. Semua hidup dengan damai di Tanah Ewigkeit yang subur dan memiliki keindahan bak surga. Tak ada pertikaian, tak perebutan maupun peperangan. Semua Klan hidup damai di tanah mereka sendiri.

Hingga suatu hari, terjadi kekacauan luar biasa diakibatkan klan Demon yang ingin berkuasa karena merasa paling kuat dari seluruh klan di Ewigkeit. Kematian terjadi di sana-sini, teriakan menyedihkan terdengar di seluruh penjuru Tanah Ewigkeit. Hingga Dewa menyerang klan Demon atas permintaan banyak klan terutama klan Elf yang berdoa siang dan malam. Dewa mengutuk seluruh klan Demon dan membuat mereka musnah dari Tanah Ewigkeit dan hanya menyisakan Alfa Tersuck, keturunan Demon paling tua yang selamat karena disembunyikan keluarganya di tanah terdalam.

Alfa Tersuck hidup nomaden setelah kehilangan keluarganya. Hingga suatu hari, tanpa sebab yang jelas, Tersuck menyerang Tanah Ewigkeit dengan wabah yang memusnahkan hampir seluruh klan. Hanya menyisakan klan Elf, Manusia dan Peri sebagai klan paling banyak selamat. Klan Elf menyusun strategi untuk menyerang Tersuck dan dengan bantuan manusia dan peri, bangsa Elf berhasil menangkap Tersuck dan mengurungnya di penjara di tanah terdalam Ewigkeit, dan seluruh klan bisa hidup damai tanpa rasa ketakutan lagi hingga kini. Maka ....

"Kita harus menghormati para pendahulu klan Elf yang telah menyelamatkan Tanah Ewigkeit, ughk, itu terdengar membosankan. Berapa kali dongeng itu akan diperdengarkan padaku," keluh Malena yang sangat bosan mendengar guru sejarah yang terus mengulang pembahasan tentang legenda Tanah Ewigkeit, tempat mereka tinggal.

"Setuju! Karena sering dipuja-puja yang ada si Elf itu makin besar kepala, bukan begitu Suck?" Roof mengerucutkan bibirnya saat melihat gadis berambut coklat terang di sampingnya asyik dengan buku gambarnya tanpa peduli pada ucapannya.

"SUCK!!" teriak Roof kesal. Bukannya mendapat respon, Roof malah mendapatkan lemparan penghapus papan tulis dari Bu Elliot yang sedang mengajar.

"Kalau kamu tidak suka pelajaran saya, keluar!"

Itu kalimat yang akhirnya Roof dapatkan dari guru membosankan itu. Sedangkan Malena hanya bisa menertawakannya dan Suck malah menudingnya si pembuat onar. Ough ... Poor Roof.

Jam pulang telah tiba, Suck, Roof dan Malena berjalan bersisihan dengan Suck yang diam, Malena memperbaiki ikatan tasnya dan Roof yang masih sibuk memijat jidatnya yang terkena lemparan penghapus.

"Kau yang menyebabkan ini, Suck!" tuduh Roof.

"Loh kenapa? Bukannya kau yang sibuk berkelakar?!" Malena yang menjawab.

"Tapi aku hanya ingin mengajak dia bercanda," bela Roof.

"Bercanda juga ada tempatnya, Roof," jawab Suck sambil mendekati Roof dan meniup lembut luka lebam gadis berambut hitam yang kini tersipu.

"Menjijikkan!" ejek Malena sambil memperlihatkan ekspresi mualnya. Suck menjitak jidatnya yang membuat gadis itu meringgis dan menatap garang ke arah Suck yang biasa saja.

"Hai Suck, kau langsung pulang? Tidak ingin bermain dengan kami?" sapa dua gadis dengan telinga runcing dengan ekspresi ramah pada Suck dan tak suka pada Malena dan Roof.

"Maaf, aku langsung pulang saja," jawab Suck membuat kecewa kedua gadis itu dan pergi dengan ekspresi masam.

"Kenapa Elf sangat baik ke padamu? Sedangkan ke kami berdua, mereka menatap sangat mengejek," ucap Roof kesal.

VALET✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang