Baru saja Suck berniat menuruni lereng gunung untuk mengambil air menyiram tanaman, tiba-tiba Roof yang tadi permisi pulang datang menghampiri dengan berlari bak dikejar hantu, buruknya, gadis itu berlari sambil memanggil namanya dengan suara kencang."Suck!" Roof hampir saja tersungkur dan berguling dari tebing kalau Suck tidak segera menangkapnya.
"Ada apa?"
"Malena ... Malena, Suck!"
"Ada apa dengan Malena?" Suck begitu penasaran.
"Malena dibawa paksa beberapa orang berseragam hitam. Aku melihat mereka membawanya setelah terjatuh," jelas Roof membuat Suck khawatir.
"Di mana? Di mana kau melihatnya?" Dan Suck berlari kencang menuju tempat Roof melihat Malena dibawa paksa, menuruni tangga tanpa takut jatuh, karena yang ada di pikirannya saat ini adalah Malena, dan Suck menghela nafas kecewa saat tak menemukan Malena di manapun, yang ada hanya jejak kaki gadis itu yang memudar.
"Aku jelas melihatnya di sini, Suck. Ke mana mereka akan membawa Malena?" Roof juga khawatir. Tak banyak bicara, Suck meninggalkan tempat itu ke tempat di mana dia berharap akan menemukan Malena, tanpa mengajak Roof.
"Apa dia tidak bisa mengajakku dengan baik?" gumam Roof kesal, tapi tetap melangkahkan kakiku mengejar Suck.
Dengan terburu-buru wanita bersurai hitam itu membuka pintu saat mendengar ketukan yang cukup keras, dan matanya menatap dengan aura hangat saat melihat Suck berdiri di depan pintu, tapi Suck tidak sama, gadis itu terlihat murung.
"Ada apa Suck?"
"Malena, di mana dia?" tanya Suck tanpa basa basi, dan itu membuat alis ibu Malena bertaut.
"Malena? Bukannya dia ke rumahmu dengan Roof?" tanya Ibu Malena balik, Suck semakin cemas.
"Dia tidak ada di rumahku, Bu. Seseorang telah membawanya kabur," jelas Suck meremas rambutnya frustrasi.
"Kabur? Maksudnya Malena ...."
"Malena diculik, Bu," sambung Roof begitu tiba. Ibu Malena terlihat sangat terguncang mendengar kabar putri tunggalnya.
"Tidak mungkin kan, Suck? Kalian membohongiku?"
"Maafkan aku, Bu, tapi Malena sepertinya benar-benar diculik. Aku tidak menemukannya di manapun, maafkan aku," lirih Suck menunduk.
Ayah Malena yang baru saja pulang dari tempat kerjanya begitu kaget mendengar kabar Malena dari ibunya, pria paruh baya itu segera memberitahukan seluruh orang-orang Endlos City untuk mencari keberadaan putrinya. Beberapa potret Malena disebarkan dan seluruh hutan dan tempat-tempat mencurigakan disapu habis kelompok pemuda Endlos guna mencari gadis itu, tapi sudah 3 jam berlalu, Malena belum juga ditemukan.
"Apa mungkin rumor para penculik anak-anak terpilih itu benar-benar ada?"
"Maksud Anda?"
"Ada rumor yang menyatakan bahwa ada penculik anak-anak berbakat di Ewigkeit ini, dan Malena adalah salah satu dari anak-anak itu, bisa saja dia sedang diculik saat ini."
Suck terdiam mendengar bisikan para warga itu, Suck berharap itu tidak benar, Malena pasti akan pulang, itulah yang Ia yakini saat ini.
"Jika Malena benar-benar hilang, siapa yang akan menggantikan dia? Endlos City akan hancur jika anak-anak yang terpilih ada yang tidak datang. Para petinggi kerajaan Elves akan menghakimi kita seperti beberapa kota lainnya," ucap salah seorang warga dan sukses membuat amarah Suck yang sudah mencapai puncaknya benar-benar meledak.
"Malena baik-baik saja, dia hanya pergi sebentar, bukan hilang atau apapun itu seperti yang kalian katakan!" teriaknya geram. Roof menahan tubuh gadis itu agar tidak menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALET✔
Fantasy(Fantasy) Suck yang dibesarkan di keluarga sederhana tak menginginkan hal lain selain bisa hidup tenang dengan keluarga kecilnya. Membantu ayahnya bertani, merawat kebun di pekarangan rumahnya dengan Sang ibu adalah satu-satunya impiannya. Suck tak...