VALET : Cp 27

99 23 0
                                    


"Ahkkkk!" teriak Suck dan rombongannya saat tubuh mereka meluncur menuruni lorong terowongan yang gelap dan sangat licin. Tangan-tangan anak muda itu berusaha menggapai apapun yang bisa dijadikan pegangan tapi nihil, semua sama, licin dan berlendir. Suck dan Roof memegangi perut mereka yang bergemuruh ingin muntah karena mereka sudah begini sejak tiga jam yang lalu. Stigra? Jangan tanya! Pria itu terus memaki saat para Dwarf di atasnya terus-menerus memandikannya dengan muntah mereka yang bau dan menjijikkan.

"Jika waktu boleh diulang, aku takkan mengajak para mahluk menjijikkan ini! SUDAH KECIL, BAU, MENGERIKAN, MENJIJIKKAN, HIDUP LAGI!" omel Stigra sepanjang tergelincir bak main prosotan di taman kanak-kanak. Dan pada akhirnya mereka terlempar ke sebuah ruangan yang cukup bersih tapi di sekelilingnya adalah lahar panas. Roof memeluk lengan Suck dengan erat, mencari perlindungan dari sahabatnya itu. Stigra melangkah pelan-pelan mendekati bibir jurang dan sebongkah batu jatuh dari kakinya, bertemu dengan lahar panas mengeluarkan desisan yang membuat ciut nyali yang mendengarnya.

"Apa ini benar-benar tanah terdalam?" tanya Suck pada Dwarf muda yang mengangguk membenarkan.

"Tapi ini berubah dari sebelumnya, di mana lahar ini seharusnya tidak ada di sini," jelas Dwarf muda. Stigra menatap sekeliling lahar dan menemukan satu daratan kecil berbentuk pintu hitam dengan satu jembatan reyot di bawah tanah yang mereka pijak yang menjadi penghubungnya.

"Apa itu?" tanya Stigra dan Dwarf muda memperhatikan dengan mempertajam penglihatannya.

"Itu pintu masuk ke penjaranya! Aku yakin seseorang berniat menenggelamkan Alfa Tersuck di dalam panasnya lahar ini!" ucap Dwarf muda.

"Kenapa dia tidak keluar saja! Bukankah dia memiliki kekuatan?"

"Ya, itu dulu sebelum bangsa Elf menyegel kekuatannya dengan kekuatannya sendiri."

"Maksudnya?"

"Bangsa Elf menjebak Alfa Tersuck ke dalam perang maha besar, dan dewa marah padanya lalu menyegel semua kekuatannya dan memberikan kekuasaan pada bangsa Elf yang dengan mudah menguncinya di bawah sana saat dia bukanlah apa-apa. Dan itu juga sebabnya Alfa Tersuck butuh kekuatan kalian untuk membuka segel itu dari tubuhnya. Lima api, kekuatan segel itu hanya bisa hancur dengan lima api yang bersatu," jelas Dwarf. Roof mulai menghitung.

"Hanya ada kau dan Stigra saja, Suck. Kalian takkan bisa melepasnya," ucap Roof khawatir.

"Tidak Roof kami ada api iblis yang tidak terlihat olehmu dan Pan-" Panda tak ada di sekitar Suck.

"Panda!" panggil Suck tapi hewan itu menghilang. Suck baru menyadari bahwa sejak dia dan Stigra memasuki lorong berlendir itu, Panda tak terlihat batang hidungnya.

"Panda! Keluarlah!" perintah Suck tapi tetap nihil.

"Lihat!" teriak Dwarf yang lain saat melihat lahar panas semakin mendekati ambang pintu dan nyaris menyentuh jembatan besi itu.

"Kita harus mencobanya, Suck!" ajak Stigra. Suck ingin mengikuti Stigra tapi Roof menahannya.

"Jangan ke sana Suck! Di sana sangat berbahaya, bagaimana jika kau terjatuh ke lahar!" lirih Roof cemas. Suck menggengam tangan Roof lembut.

"Di sana atau di sini sama saja, Roof. Kita tetap akan mati jika semua terlambat. Aku harus berusaha, tolong yakinlah!" lirih Suck sambil melepas tangan Roof.

"Kau boleh pergi, tapi berjanjilah bahwa kau akan baik-baik saja, karena kau adalah semangatku untuk hidup, Suck!" ucap Roof ragu, dan Suck mengangguk.

"Tunggu aku dan kita akan pulang bersama-sama," janji Suck membuat Roof tersenyum dan benar-benar melepas tangannya. Suck meraih tangan Stigra yang duluan turun ke jembatan dan menggendong Suck untuk turun. Api iblis mengikuti tuannya dengan setia tanpa bisa menolong apapun yang akan terjadi pada kedua orang itu.

VALET✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang