-Meskipun tak pernah kau undang dan sulit dibaca, namun cintaku ikut hadir melewati sepasang dua bola mata-
"Kedutaan Besar Korea Selatan mengadakan pesta kostum diawal bulan ini, kau mau ikut?" Seo Joon bertanya lewat telepon.
"Memangnya aku diundang?" Ji Won balik bertanya.
"Tentu saja semua warga Korea Selatan yang tinggal di Amerika diundang, kau dewi Korea Selatan yang tersesat di Amerika harus datang" Seo Joon sedikit meledek.
"Kostum apa yang harus kupakai?"
"Seragam badut mungkin?" Seo Joon menjawab sambil tertawa.
"Kau bagaimana? Mungkin aku harus memakai kostum seorang dewi cinta? Menurutku Kau lebih cocok memakai kostum Godzilla" Balas Ji Won sambil tertawa.
"Good idea!" Aku tertawa mendengar candaannya.------
Park Seo Joon' Point Of View
"Apakah menurutmu ide ini tidak terlalu gila?" Tanyaku penasaran.
"Tapi memakai kostum anak sekolah dengan rambut chestnut kurasa lebih baik daripada ide-ide yang kau katakan tadi" Ji Won tersenyum didepan kaca dengan penuh percaya diri.Kami berdua memotong rambut dengan gaya chestnut. Aku tidak begitu yakin dengan ide ini, tapi menurut hairstylist yang ada di salon ini mengatakan bahwa kami sangat cocok dengan rambut chestnut. Kulihat Kim Ji Won begitu percaya diri dengan idenya. Tapi ini cukup menyenangkan ujarku dalam hati.
"Setelah ini kita pergi kemana?" Tanyaku santai.
"Membeli beberapa seragam sekolah" dia berkata sambil menarik tanganku keluar dari salon.
"Memangnya orang-orang biasanya menggunakan kostum apa?" Tanya Ji Won penasaran.
"Menurut pengalamanku, mereka menggunakan kostum yang beragam seperti cosplay costume, kostum menjadi bayi, kostum manusia setengah binatang, bahkan ada yang benar-benar menggunakan kostum Godzilla"
"Kenapa semuanya terdengar aneh? Apa tidak ada yang menggunakan kostum dewa dewi romawi? Atau menggunakan hanbok Korea?"
"Ada, mereka menggunakannya juga. Terserah saja yang penting nyaman dipakai"
Kali ini telepon milikku berdering. Rupanya Kwon Nara menghubungiku dari Korea. Aku beranjak pergi dari hadapan Ji Won untuk mendengarkan Nara bicara.
"Jadi kapan kau kesini?" Aku bertanya melalui sambungan telepon.
"Mungkin 3 hari lagi, tunggu saja ya!"
"Wah, katamu satu minggu lagi?"
"Iya, kunjunganku ke kantor di Manhattan berubah jadwal jadi 3 hari lagi" Suara Na Ra agak berbisik kali ini.
"Baiklah, kabari aku nanti. Akan kujemput kau. Sudah dulu ya, aku sedang dijalan".-----
Kim Ji Won's Point Of View
Lagi-lagi dia meninggalkanku sendirian sambil menerima telepon dari Kwon Nara. Sebenarnya siapa gadis itu? Apa dia begitu penting? Oh, dia kan cinta pertama Seo Joon.
Apa dia sudah jadi kekasihnya? Apa dia... Ah sudahlah aku mencoba berjalan saja menuju sebuah toko yang menjual seragam sekolah. Kuharap aku bisa menemukan seragam yang cocok untuk kami berdua.
Ketika memasuki toko, Seo Joon memanggilku dari kejauhan, aku menoleh kebelakang dan melihatnya membawa ice cream green tea dan rasa red beans ditangannya.
"Tunggu aku" sapanya dari jauh.
Aku berbalik lagi dan masuk kedalam toko.
"Maaf, tadi temanku dari Korea menghubungiku. Dia akan datang kemari 3 hari lagi"
"Oh, nevermind. Siapa dia? Temanmu SMA?" Pada akhirnya aku bertanya.
"Iya, dia temanku SMA dulu. Kenapa kau tau?"
"Woo Shik oppa mengatakan padaku, cinta pertamamu di SMA akan datang kemari" gumamku sambil memilih seragam.
"Dasar pria bermulut ember, dia menceritakan apa saja tentangku padamu?" Dia kemudian tertawa.
"Itu rahasia kami, jadi jangan terlalu penasaran. Setelah ini kita kemana?"
"Kau mau kuajak ke rooftop garden di pinggir kota? Mereka menyajikan cheese cake yang enak"
"Sure" jawabku lagi.
Setelah membeli seragam kami memutuskan untuk pergi ke Cheesey Cheese Cheesy cafe. Sungguh nama cafe yang aneh dan unik. Mereka menyajikan menu-menu berbahan dasar keju seperti cheesecake yang menjadi andalan, pudding keju, minuman keju yang dicampur dengan cream, hingga pastry keju yang beraroma menggugah selera.Kami naik ke rooftop setelah memesan cheesecake, croissant keju dan mac and cheese yang membuat indra penciumanku begitu bahagia, tak lupa kami juga memesan milk tea dengan krim keju.
Tak berselang lama, seorang pelayan datang dan mengantarkan pesanan kami.
"Sir, bolehkah aku meminta tolong" Seo Joon menyapa pelayan itu.
"Tentu, apa yang bisa kubantu untukmu?"
"Tolong ambilkan beberapa poto untuk kami" Seo Joon menyerahkan handphone miliknya kepada pelayan.
Dia menarik tanganku untuk mendekat dan aku harus bergaya seraya melihat ke kamera.-----
Pretty post: Hai, terima kasih sudah membaca jangan lupa vote dan follow biar aku semakin semangat dan rajin menulis ❤️
Pretty oh Berry
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish We Never Met (END)
RomanceKisah ini bukan lagi tentang kita... Kisah ini tentang aku, kau, dan melibatkan dia. Seperti waktu yang lalu, aku masih menyesap rindu. Perlahan, namun membuat hatiku terus berdarah-darah. Sedangkan dia sudah tahu tentang kita yang tengah hilang a...