-Aku senja menyala, kau malam gulita. Kau terlihat gila, tapi aku jatuh cinta-
Kim Ji Won's Point Of View
"Seo Joon, kau mau kemana? Shiftmu belum habis. Pelanggan kita masih banyak sekarang" Woo Shik bertanya.
Seo Joon bergegas pergi mengambil tas dan barang-barang miliknya.
"Aku harus menjemput Nara di bandara. Aku lupa, rupanya dia sudah menungguku" tanpa pamit padaku dan teman-temanku.
"Gadis mana yang akan ditemuinya?" Nicole bertanya padaku.
"Cinta pertamanya" jawabku santai
"Kau kesal?" Tanya Joanna
"Yang benar saja! Aku terlalu santai kali ini" jawabku lagi.
"Coba lihat gadis ini, dia terlalu santai untuk peduli dengan urusan pria" Naomi membelaku.
"Naomi, jangan katakan kau akan mengambil hati adiknya Seon Ho sekarang" Nicole curiga sambil tertawa
"Mana mungkin Seon Ho oppa menyukaiku!" Naomi balas menjawab.
"Kenapa tidak?" Tanyaku lagi sambil beranjak dari meja makan.
"Kau mau kemana? Makananmu belum habis" Nicole bertanya
"Aku mau membantu Woo Shik oppa"
"Maksudmu?" Joanna menimpali
"Aku akan menggantikan shift milik Seo Joon oppa" Ujarku sambil pergi ke dapur.----------
Hari ini adalah hari dimana aku, Seo Joon, dan Woo Shik akan pergi ke pesta pertemuan masyarakat Korea Selatan. Acara ini diselenggarakan 2 atau 3 tahun sekali, ini kali pertamaku menghadiri acara seperti ini di negara orang lain. Aku dan Seo Joon memakai seragam sekolah SMA dengan gaya rambut chestnut yang penuh karisma, sedangkan Woo Shik memakai kostum Kaisar Korea Selatan lengkap dengan senjata replika. Kami memutuskan untuk pergi bersama malam ini menaiki big limo yang sudah kami pesan sejak kemarin.
Saat perjalanan menuju kedutaan besar Korea Selatan tiba-tiba Handphone Seo Joon berdering. Dia segera mengangkatnya dan air mukanya berubah pucat usai menerima telepon.
"Aku turun disini, ini darurat. Aku tak bisa ikut kalian pergi sekarang" Seo Joon berujar panik
"Ada apa?" Woo Shik bingung
"Nara sakit" tanpa basa-basi dia langsung turun saat mobil dihentikan supir.Cih, sepenting itukah gadis itu? Aku dan Woo Shik sangat kecewa. Dia pikir kami ini apa selalu ditinggalkan begitu saja. Aku memasang wajah masam, Woo Shik menyadari hal itu seraya berkata.
"Tak mengapa, biarkan dia sekali ini tidak menepati janji"
"Baiklah, Nara tentu lebih penting baginya hahaha" Jawabku sarkasme.
"Kau menyukai Seo Joon?" Woo Shik tiba-tiba bertanya.Deg...
Entah kenapa aku merasa dipermainkan oleh Seo Joon. Dia seakan-akan memberikan harapan, tapi dia membiarkanku mati perlahan-lahan. Sebenarnya dia menyukaiku atau tidak? Aku tidak habis pikir, aku bahkan lebih cantik daripada Nara. Kenapa dia lebih penting? Akal sehatku mengatakan bahwa aku harus memahaminya, disisi lain hatiku tak bisa menerimanya.Sesampainya di acara, Woo Shik memperkenalkanku dengan beberapa temannya yang tinggal di Amerika. Diantara semua teman yang Woo Shik perkenalkan ada satu yang cukup membuat pikiranku tambah kacau. Lee Min Ho, hah! Pria itu lagi hahahahhaa. Aku meringis dalam hati sambil tertawa kesal, masih kuingat percakapannya yang membuatku terasa kembali kemasa lalu.
"Ji Won, ini temanku Lee Min Ho. Dia sering bolak-balik Amerika Korea karena bisnis ekspornya disini. Sapalah dia" Woo Shik mendorong Min Ho oppa kearahku dengan polosnya.
"Ya, aku sudah mengenalnya. Ji Won mantan tunanganku" Lee Min Ho menatapku dalam.
"Ya! Oppa enyahlah kau. Kau kira memutuskan pertunangan yang sudah diatur keluarga kita demi seorang gadis lain adalah keputusan yang baik?" Aku menyeringai.
"Tenang Ji Won, jangan bicara seperti ini didepan temanku. Woo Shik, biarkan aku meluruskan masalah ini dengan Ji Won ya" Lee Min Ho memegangi kedua bahuku dari belakang dan membawaku ke balkon. Disana sunyi."Aku tau kau masih kecewa denganku, tak bisakah kau memaafkanku. Aku sadar, mungkin aku begitu bodoh meninggalkanmu demi gadis itu. Tapi percayalah, hanya kau yang paling kuingat dan ingin kutemui saat ini. Maafkanlah aku" Min Ho oppa mendekatkan wajahnya padaku. Aku baru menyadari si brengsek ini semakin tampan saja, ditambah kostum pangeran yang dia pakai. Rasanya aku akan meleleh walaupun diluar sini dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish We Never Met (END)
RomanceKisah ini bukan lagi tentang kita... Kisah ini tentang aku, kau, dan melibatkan dia. Seperti waktu yang lalu, aku masih menyesap rindu. Perlahan, namun membuat hatiku terus berdarah-darah. Sedangkan dia sudah tahu tentang kita yang tengah hilang a...