Chapter 30 (end)

447 21 25
                                    

My body and my heart belong to you;
I'm peaceful and complete.
I see more adventures coming for we two,
We creatures of the tender fire and heat.

-J Fuchs-

Kim Ji Won's Point Of View

Aku mungkin akan menyesali keputusanku ini suatu hari nanti. Tapi, jika aku terus diam saja mungkin aku akan kehilangan semuanya.

Maka aku akan putuskan hal yang terbaik bagiku dan masa depanku. Dua pria yang membuatku depresi juga merasakan hal yang sama terhadapku. Tak bisa kuhindari jika aku harus menangisi keadaan saat ini.

Cerita ini mungkin memiliki akhir yang bahagia dan akhir yang menyedihkan. Tergantung bagaimana kau melihatnya, dari sisi siapa dan dari cerita siapa.

Aku memulai hari ini dengan perasaan terombang-ambing penuh kebimbangan. Tapi, setelah kupikirkan matang-matang aku akan segera memutuskan pilihan.

Terlalu banyak kata 'jika' dan 'seandainya' di kepalaku sekarang. Maka aku akan berhenti dan menghentikan semua ini, hari ini.

Sebuah mobil tengah menungguku didepan rumah. Aku sudah berjanji, hari ini bertemu dengannya.

"Selamat pagi, bagaimana untuk venue pernikahan? Sudah kau tentukan?" Aku bertanya pada Seo Joon yang duduk dikursi kemudi.

"Selamat pagi, bagaimana jika kita tentukan bersama? Tapi hari ini aku akan mengajakmu memilih tempat terbaik untuk photoshoot prewedding kita" Ujarnya sambil memasangkan sabuk pengaman milikku.

"Ide bagus, bagaimana dengan tempat terbuka?" Tanyaku lagi.

"Aku memiliki beberapa referensi untuk photoshoot wedding" Sahutnya sambil menyetirkan mobil.

"Apa saja?"

"Bukchon Hanok Village, Jeju island, Nami island, atau Deoksugung Palace?" Dia menjawab.

Aku tak bicara apapun, hanya saja memutar lagu dengan volume lebih nyaring dari sebelumnya.

"Ajak aku ke tempat lain, Gwangjang market menurutku seru. Aku sudah lama tak makan bindaetteok yang enak disana"

"Baiklah, jika itu kemauanmu. Aku ingin menikmati hotteok disana juga" Dia tersenyum hangat padaku.

Gwangjang market memang terlihat ramai hari ini, mungkin karena saat musim dingin orang-orang mudah merasa lapar. Di pasar ini orang-orang datang karena ingin menikmati makanan tradisional di Gwangjang market.

"Kau masih dekat dengan Lee Min Ho?" Dia tiba-tiba bertanya.

"Sebenarnya kami dekat sebagai teman baru-baru ini. Kau tahu tentangnya?"

"Dia bahkan pernah blind date denganmu, usai mencampakkanmu dulu dan memilih dengan wanita lain. Apa dia menyesalinya sekarang?"

"Kurasa begitu"

"Lalu kenapa kau memilih pergi dengannya kemarin?" Seo Joon bertanya.

"Kurasa pergi dengannya lebih mudah daripada pergi dengan kau atau Chang Wook" Jawabku enggan bicara lebih banyak.

"Dia masih menyukaimu?" Seo Joon mulai banyak bertanya.

Wish We Never Met (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang