What we've done we can't take it back. Beautiful, are we just friends?
But i can't be just friends with you.
-PSJ-Park Seo Joon's Point Of View
Rasanya, aku tak ingin waktu ini berakhir begitu saja. Semoga saja detik berjalan lambat agar aku tetap bersamanya. Biarkan aku memejamkan mata sejenak dan menikmati kebersamaan ini.
"Kau sudah sampai, terima kasih sudah menjaga anak-anakku. Jangan kau tinggalkan jaketmu, aku tak akan mengantarkan jaketmu jika itu tertinggal" Ji Won yang duduk di bangku kemudi membangunkanku.
"Uncle, don't leave us" Ae Ra terdengar sedih.
"Uncle, play with us" Chang Jun menambahkan.
"Don't let us go" Ae Ri memasang wajah cemberut."Adios amigos" Ji Won menginjak pedal gas dan berlalu meninggalkanku.
Aku tak masalah dan akan senang menemani anak-anak itu lagi bermain di taman, sementara Ji Won bekerja. Mereka tadi tampak penuh semangat dan menerima keberadaanku.
Kring...
Aku masih berdiri mematung di lobby dan mengingat anak-anak lucu tadi. Ji Won menelpon, aku mencoba jual mahal kali ini. Tak akan kuangkat."Astaga aku tak tahan tak mengangkatnya segera. Untuk apa aku jual mahal, dia sahabatku" Aku bergumam sendiri.
"Kau masih di apartemen?" Suaranya tak terdengar jelas, anak-anaknya tampak berteriak dan menangis di mobil.
"Ya" Aku menjawab singkat saja, padahal aku sedang tersenyum sumringah sekarang.
"Ikutlah denganku ke grocery store, anak-anakku masih ingin bermain denganmu. Mereka juga ingin belajar membuat pizza dan memasak denganmu. Tunggu disana aku menjemputmu" Dia menutup telepon tanpa membiarkanku memberi jawaban, walaupun pada akhirnya aku tak mungkin berkata tidak apalagi ini menyangkut Ji Won dan anak-anaknya.
13 menit berselang, mobil SUV Chevrolet Equinox warna putih miliknya berhenti didepan lobby apartemenku. Tanpa pikir panjang, aku duduk lagi dikursi penumpang dan melihat anak-anak tersenyum walaupun mata mereka masih sembab.
"Uncle, sing for us. Seperti daddy yang selalu menyanyi saat di mobil" Chang Jun membuka pembicaraan.
"Suara uncle jelek, bagaimana kalau kalian saja yang menyanyi?" Ujarku.
"Cobalah menyanyi, biar kami yang tentukan suaramu jelek atau tidak" Ae Ri memintaku menyanyi.
"Come on!" Ae Ra setengah memaksa.
Aku menyanyi bersama anak-anak, ini adalah lagu anak-anak populer. Sering diputar di tv dan platform digital lainnya.
"Uncle, sekarang kami ingin mendengar kau bernyanyi sendiri lagu kesukaanmu" Ae Ri ternyata tak membenci suaraku.
"Aku tak bisa mengatakan suaramu sangat bagus, tapi itu juga tak buruk" Ae Ra bicara terus terang.
"Hahahhaa keluarkan suara emasmu!" Ji Won bersemangat menungguku menyanyi.
Saat aku mulai memutar lagu ini, Ji Won mulai terkejut. Ini lagu kesukaan kami dulu.
"Her best days will be some of my worst
She finally met a man that's gonna put her first. While I'm wide awake she's no trouble sleeping. Cause when a heart breaks no it don't break even, even" Aku dan Ji Won menyanyi dengan penuh penghayatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish We Never Met (END)
RomanceKisah ini bukan lagi tentang kita... Kisah ini tentang aku, kau, dan melibatkan dia. Seperti waktu yang lalu, aku masih menyesap rindu. Perlahan, namun membuat hatiku terus berdarah-darah. Sedangkan dia sudah tahu tentang kita yang tengah hilang a...