You're not smelling a perfume, you're meeting an entire nation
-Roja Dove-Kim Ji Won's Point Of View
Salju turun begitu lebat hari ini. Niatku untuk menjemput anak-anak dirumah Chang Wook aku urungkan begitu saja.
Kring...
Mantan suamiku menghubungiku lewat telepon. Aku tak mengangkatnya, kubiarkan telepon itu terus berdering.
Kring...
Lagi, telepon dari Chang Wook. Aku memutuskan mengangkatnya, siapa tahu telepon penting.
"Gawat, Ae Ri panas. Apa yang harus aku lakukan? Aku mencoba menghubungi dokter dan dokter sebentar lagi akan kemari. Ae Ri terus memanggil mamanya" Chang Wook terdengar panik.
Aku yang mendengar dari sambungan telepon langsung bergegas menuju rumah Chang Wook. Sudah lama juga aku tak pergi menemui mertuaku. Beliau masih sangat baik denganku, mereka juga memperlakukanku seperti anak sendiri walaupun kami sudah bercerai.
Aku berlari menuju mobilku dan menyetir dengan cepat. Tak perduli dengan salju yang menutupi jalanan sekitar.
Kring...
"Kau mau kemana weekend begini?" Suara Seon Ho dari sambungan telepon memperlambat jalanku.
"Kerumah Chang Wook" Sahutku sambil menutup telepon.
Sebenarnya hari ini aku ada janji bersama keluarga besar untuk makan malam bersama. Tapi, semuanya dibatalkan karena ibuku yang harus pergi ke Jepang untuk berobat ditemani oleh ayah. Lagipula anak-anak juga belum kembali kerumah.
Sesampainya disana, salju tebal menutupi jalanan. Keadaan diluar begitu sepi, kurasa orang-orang takut dengan cuaca yang diperkirakan bisa saja menjadi bencana, seperti badai salju yang kubaca melalui berita di media online barusan.
Aku memencet bel sambil menggigil kedinginan. Ya ampun, aku juga melupakan scarf dileherku.
Pelayan mempersilahkanku masuk. Aku berjalan menuju kamar Ae Ri.
"Mommy!" Ae Ra dan Chang Jun berlari kearahku sambil memeluk erat kedua pahaku.
Aku mengelus kepala mereka dan melihat Chang Wook yang sedang duduk disamping Ae Ri dan seorang dokter yang tengah memeriksa Ae Ri.
"Kurasa dia demam, mungkin anak ini bisa beristirahat untuk membuatnya pulih kembali. Jangan lupa obatnya diminum" Ujar dokter itu.
"Terima kasih dokter Ik Jun" Chang Wook mengantarkan dokter itu pergi menuju ruang tamu.
"Mommy, Ae Ri sangat merindukanmu. Kami juga sangat merindukanmu" Ae Ra menangis
"Kenapa aku tak bisa lagi jalan-jalan dan menikmati waktu bersama mom and dad?" Chang Jun bertanya polos.
"Karena kami sudah tak bersama lagi" Chang Wook menjawab dan datang dari balik pintu.
"Ya, tapi kalian masih bisa bertemu kami kapanpun kalian mau" Sahutku lagi.
"Kami hanya ingin mom and dad bersama kami setiap hari" Chang Jun menangis.
"Aku juga ingin menghabiskan waktu bersama kalian walaupun hanya dirumah dan bermain masak-masakan" Ae Ra menangis juga.
"Aku sedih" Ae Ri rupanya bangun dari tidurnya dan menangisi keadaan.
Aku yang tak tahan juga menangis bersama mereka. Entah hal apa yang kutangisi, hanya saja aku tersentuh saat melihat anak-anak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish We Never Met (END)
Любовные романыKisah ini bukan lagi tentang kita... Kisah ini tentang aku, kau, dan melibatkan dia. Seperti waktu yang lalu, aku masih menyesap rindu. Perlahan, namun membuat hatiku terus berdarah-darah. Sedangkan dia sudah tahu tentang kita yang tengah hilang a...