When marrying, ask yourself this question: Do you believe that you will be able to converse well with this person into your old age? Everything else in marriage is transitory."
-Friedrich Nietzsche-Kim Ji Won's Point Of View
Sejak tadi aku hanya memandangi Ae Ra, Ae Ri, dan Chang Jun yang tertidur pulas. Aku tak bisa membayangkan jika harus terpisah dari anak-anak lucu ini.
Suamiku enggan pulang kerumah. Dia sangat marah kepadaku. Seon Ho oppa yang sudah mengetahui kejadian di rumah sakit mencoba membujuk Chang Wook untuk pulang.
Orang tua Chang Wook dan orang tuaku tak mengetahui apa yang tengah terjadi pada kami. Semua kekacauan yang aku buat dan Seo Joon buat telah menjadikan kepercayaan suamiku hancur seketika.
Masih aku ingat saat suamiku bertanya, siapa yang aku pilih diantara mereka berdua. Sial, aku tak bisa memberikan jawaban dan malah pergi menemui Chang Jun.
Aku bahkan menyadari semua keadaan disana menjadi kacau dan ditonton oleh orang-orang sekitar. Adapula video perkelahian Chang Wook dan Seo Joon yang beredar di media sosial.
Tok.. tok..
Aku membuka pintu kamar dan kulihat isteri kakakku, Se Kyung yang berdiri didepan pintu lalu memelukku."Tenanglah, kau aman disini. Selama ayah dan ibu tidak mengetahuinya kurasa kau dan Chang Wook akan terus baik-baik saja" Dia memelukku semakin erat.
"Aku tak tahu, harus bagaimana sekarang. Kurasa aku berada di alam mimpi dan ketika aku bangun semua kesalahanku tak pernah terjadi" Aku menahan tangis.
"Menangislah, luapkan saja. Aku mengerti perasaanmu. Kau pasti butuh seseorang yang selalu ada untukmu, tapi sayangnya suamimu tak selalu ada. Melainkan orang lain" Se Kyung mencoba mengerti.
"Besok aku harus kembali ke Amerika. Aku bingung bagaimana cara berbaikan dengan Chang Wook"
"Minta maaflah padanya dengan kerendahan hati. Jangan kau buat dia merasa kesal dengan mengingat Seo Joon. Berjanjilah kau tak akan meninggalkan anak-anak dan Chang Wook" Dia memberi solusi.
Aku memutuskan untuk pergi menemui Chang Wook dirumah orang tuanya dan menitipkan anak-anak dengan Se Kyung.
Saat dalam perjalanan, aku berniat untuk membeli beberapa roti kesukaanya dan buah segar untuk Chang Wook. Semoga dia menyukainya.
"Sayang!" Seseorang memanggilku dari arah belakang dan menyergap tanganku tiba-tiba. Aku yang terkejut langsung dipeluk pria itu.
Aku tahu siapa pemilik parfum ini.
Ini suamiku.
Tapi, dari cara dia memelukku ini bukan suamiku. Melainkan Seo Joon. Aku lupa, mereka memiliki aroma parfum yang sama.
Aku langsung melepaskan pelukan itu namun dia tetap memelukku erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish We Never Met (END)
Roman d'amourKisah ini bukan lagi tentang kita... Kisah ini tentang aku, kau, dan melibatkan dia. Seperti waktu yang lalu, aku masih menyesap rindu. Perlahan, namun membuat hatiku terus berdarah-darah. Sedangkan dia sudah tahu tentang kita yang tengah hilang a...