Chapter 22

109 14 1
                                    

"Hope New York holds you,
Hope it holds you like I do"
-NIKI-

Ji Chang Wook's Point Of View

Aku pulang kerumah dengan penuh rasa lelah, kulihat isteriku tengah mengambil kunci mobil SUV miliknya yang tergantung di dinding.

"Kau mau kemana malam-malam begini?" Aku yang tengah menjaga anak-anak bermain, menjadi bingung dengan sikap isteriku yang berlari terengah-engah sambil memegang ponselnya.

"Kerumah Joanna, mau membantunya untuk menyiapkan pertunangan dengan Chris" Dia pergi begitu saja tanpa melihatku.

"Ya, kalau begitu hati-hatilah" Saat aku menjawabnya, dia menutup pintu.

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 12 malam. Isteriku tak juga pulang kerumah. Aku meneleponnya berkali-kali, namun dia tak jua mengangkatnya. Saat kuhubungi Joanna, Joanna juga mengatakan bahwa isteriku tak ada bersamanya karena dia masih diluar kota dengan Naomi. Pikiranku menjadi kacau sekarang, apa yang tengah terjadi pada isteriku?

Aku memutuskan untuk menghubungi Nicole dan Woo Shik. Mereka tak mengangkatnya, aku lupa ini hampir tengah malam. Prime time bagi mereka.

"Ayolah Jong Suk, bantu aku. Angkat teleponku" Aku menggumam sendiri.

"Ya, Hyung ada apa?" Dia mengangkatnya.

"Kau dimana? Tolong datanglah ke apartemenku. Bantu aku menjaga anak-anak, aku ingin mencari Ji Won" Ujarku memohon.

"Maaf hyung, aku tengah berada di Eropa. Isterimu kemana?"

Mampuslah aku sekarang, bagaimana ini? Nanny Lanny juga tak mengangkat teleponku, mungkin dia tengah tidur. Sebuah nama tiba-tiba muncul di dalam pikiranku, Seo Joon.

"Seo Joon, syukurlah kau mengangkat teleponku. Bantu aku, kumohon datanglah ke apartemenku dan jagalah anak-anakku. Aku harus mencari Ji Won, dia tak pulang sampai sekarang" Tanpa basa-basi aku bicara melalui telepon.

Dia mengangkat, namun tak bicara sepatah katapun.

"Seo Joon, kau disana?" Aku mendengar nafasnya dibalik telepon tapi dia enggan bicara.

"Seo Joon, kau disana?" Aku mendengar nafasnya dibalik telepon tapi dia enggan bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seo Joon, kumohon bantulah aku. Rasanya sekarang aku ingin mati. Isteriku pergi dan berbohong padaku, sampai sekarang tak pulang. Aku takut dia kenapa-napa" Aku bicara sambil menahan tangis sekarang, aku tak ingin Seo Joon mendengarnya.

"Chang Wook dengarlah" Dia mulai bicara.

"Ya, aku mendengarkan" Aku menunggunya bicara. Selang sekitar setengah menit, dia masih saja diam.

Wish We Never Met (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang