Chapter 27

81 14 14
                                    

"Make peace with your broken pieces"
-R.H. Sin-

Ji Chang Wook's Point Of View

Aku menggenggam album poto yang kucetak saat masih di Amerika dan kubawa ke Korea Selatan. Tak kusangka, poto lama ini begitu membekas bagiku hingga aku sulit melupakannya.

Wanita ini menyadarkanku akan beberapa hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita ini menyadarkanku akan beberapa hal. Pertama, aku benar-benar merasakan cinta baru kali ini, meskipun aku sudah berpacaran beberapa kali.
Kedua, aku benar-benar merasakan terluka dan pengkhianatan baru kali ini.
Ketiga, akulah penyebab utama hatinya tak setia.
Keempat, kurasa semuanya sia-sia dan aku menyesal membuat segala hal jadi percuma. Kelima, dia adalah ibu dari anak-anakku yang harus aku terima dalam setiap keadannya, entah baik atau buruk. Tentu, itu tak akan merubah statusnya sebagai ibu dari anak-anakku.

Sudah sekitar dua minggu aku tak bersama dengannya. Usai pulang dari Amerika, aku memutuskan kembali ke Korea Selatan sejenak untuk mengurus dokumen perceraian kami.

Hari ini sidang cerai akan digelar, kami berdua memang sudah berniat bercerai. Akulah yang ingin menceraikannya, dia bahkan tidak menolak dan hanya menyetujui semua perceraian ini.

Hal yang membuatku cukup sakit hati adalah ketika melihat anak-anak menangis karena mereka merindukanku. Mereka selalu bertanya kenapa ayah mereka tak pernah pulang dan hanya tinggal sebentar untuk bertemu mereka?.

Aku sangat sedih saat melihat Ae Ra, Ae Ri, dan Chang Jun yang menangis tersedu-sedu saat mengajak kami pergi setiap weekend seperti biasa. Entah ke pantai, ke taman, atau ke cafe bahkan ke tempat seru lainnya bersama Ji Won juga.

Sekarang? Tak ada lagi yang mengajak mereka pergi. Hanya saja, yang aku dengar Seo Joon mencoba mendekati mereka dan membuat mereka nyaman dengan Seo Joon.

Saat itulah perasaanku tambah sakit. Apakah Ji Won benar-benar mencintai Seo Joon?. Mungkin, aku harus mengubur dalam perasaanku pada Ji Won sekarang. Kurasa dia juga pantas bahagia dengan Seo Joon yang selalu ada untuknya. Tapi, aku selalu mengutuk diriku kenapa aku tak memperjuangakan Ji Won dan anak-anak. Tapi, inilah yang terjadi. Ji Won juga tak pernah menahanku untuk pergi, maka aku benar-benar pergi kali ini.

Seandainya saja dia berkata untuk aku tetap tinggal disisinya pastilah aku akan senang hati tinggal dan memperjuangkan mereka kembali.

Keluarga besar kami juga begitu kaget dan sedih mendengarnya. Ibuku sampai pingsan mendengar perceraian ini. Belum lagi ibu Ji Won yang sakit sampai sekarang karena perceraian ini. Mereka bahkan terihat sangat sedih saat ini, memikirkan nasib anak-anak dan cucu-cucu mereka. Mungkin ini keputusan terbaik bagi kami.

Tok..tok..

"Ya, masuklah" Ujarku sambil merapikan poto-poto lama bersama Ji Won.

Seorang pelayan mengatakan bahwa aku kedatangan tamu. Siapa? Aku bahkan harus menghadiri sidang perceraianku siang ini.

Wish We Never Met (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang