Vote dulu ya sebelum baca.
Yuk jempolnya berbuat baik dulu.■■■
Aku puas banget dengar Abbiyya mendesah nikmat seperti sekarang, jujur aja! Aku gak harus muna kalau emang sedang melakukan percintaan ini dengan segenap perasaanku. Saat lawan main kita puas, aku juga merasa puas. Aku terus memberikan service versi terbaikku, hasil dari pengalamanku selama ini memuaskan pelanggan pelangganku.
Sebenarnya ... bermain seks dengan para pelanggan selama ini, tak ubahnya seperti aktris atau aktor yang sedang bermain dalam film film bokep. Kita harus pura pura menikmati, mengerang, mendesah, dan merasa keenakkan diperlakukan seperti apapun.
Namun ada bagian bagian dalam bermain seks yang sebenarnya justru 'menyakiti' kita. Kalau gak percaya, tanya saja para perempuan di luar sana. Apakah mereka suka saat kemaluannya terus menerus 'dihajar' kemaluan pria tanpa jeda?
Apa yang dipertontonkan dalam film film dewasa, jangan pernah kalian percaya! Apalagi dengan durasi yang sangat lama. Di dunia nyata, para perempuan akan merasa kesakitan saat lubangnya dihajar terus menerus. Hanya seperkian persen saja para perempuan yang bisa 'keluar' saat bermain dengan para cowok di luaran sana.
Cowok cowok ya ngerasa keenakkan aja, saat kemaluannya bisa menerabas masuk dan keluar dalam tempo yang lama. Karena titik titik kenikmatannya ada di situ. Tapi para perempuan, lama kelamaan akan merasa sakit jua. Hanya nikmat sesaat, selebihnya menahan rasa sakit dan berpura pura mengerang nikmat diperlakukan seperti itu.
Makanya, di sini ... para lelaki gak boleh egois!
Dimana aku tahu? Aku baca. Aku mendengarkan juga curhatan curhatan para perempuan di luar sana lewat sosial media. Aku mendengarkan keluh kesah mereka saat bersenggama dengan para lelaki di dunia.
Yang jadi kunci utama kesenangan para perempuan di luar sana saat bersenggama adalah satu; foreplay yang bikin mereka nikmat. Bebas, kamu bisa melakukan apa saja, yang bisa bikin para perempuan benar benar keenakkan. Bisa dijilat, diemut, disentuh, dielus, dan banyak lagi. Perempuan lebih menginginkan itu, dan justru bagian itulah yang bikin mereka bahkan bisa 'basah' tanpa harus dimasukki atau disenggamai.
Tapi tenang saja! Perempuan sangat mengerti kebutuhan para lelaki. Mereka bakal senang senang saja saat lubangnya disenggamai, saat mereka sudah 'keluar'. Tak seperti lelaki yang langsung lemah setelah mengeluarkan spermanya, kebanyakan perempuan sebaliknya. Mereka bahkan berani menurunkan egonya, demi bisa memberi timbal balik berupa kepuasan, karena sang lelaki sudah memberi kepuasan duluan pada perempuan tersebut.
Aku sengaja membahas ini sekarang, biar para lelaki tahu bagaimana cara memperlakukan puan puan saat bercinta.
Dan ... aku bahas ini karena ini juga relate sama yang terjadi pada kami yang mengambil peran uke dalam bercinta. Tolong dimengerti bahwa sentuhan, ciuman, kata kata yang menyenangkan, kecupan, jilatan dan lain sebagainya di seputar area badan kami ... JAUH KAMI LEBIH RINDUKAN DAN INGINKAN ACAPKALI BERCINTA.
Kenapa? Ya sama. Kami juga ngerasa enak saat penis kami terangsang, saat penis kami bisa mengeluarkan cairan kental tersebut.
Sebagai catatan; meski ada banyak sekali yang menyatakan bahwa disodok dari belakang itu nikmat, maka jawabannya tidak selalu. Kenapa?
Hey, realistis saja! Tak semua ukuran penis bisa sampai ke g-spot area yang terletak di prostat. Gak semua penis pandai untuk mencapai titik ini pada saat melakukan senggama. Jika tak tercapai, apa yang kami rasakan? Hanya sakit yang ditahan.
Apalagi kerjaanku yang seperti ini menuntutku untuk tidak protes. Hanya bisa menerima dan pura pura menikmati saja, apapun rasanya. Sembari berharap dalam hati semua rasa sakit itu bisa segera sirna. Berharap lawan main kami segera jatuh dan mengeluarkan spermanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)
Fiksi RemajaAku belajar ini semenjak umur belasan. Menjual tubuh kepada para lelaki yang menginginkan, ternyata lebih ada gunanya.