Aku sangat ingin melakukan sesuatu di Jogja sekarang. Saat aku merasa sangat bebas dan tidak ada siapa-siapa lagi yang memanduku untuk berpikir. Maksudku ... bukankah itu tujuanku liburan sebelumnya?
Semenjak ia memutuskan untuk pergi, dan mengizinkan aku untuk tinggal di apartemennya sementara sendirian, aku mulai memikirkan hal-hal yang bisa aku lakukan. Dan apa yang aku pikirkan adalah aku ingin mendapatkan seorang laki-laki pilihanku sendiri atau mungkin banyak yang bisa menemani aku malam ini. Tahun baru yang seharusnya menyenangkan.
Aku mulai membuka aplikasi kencan. Dan aku mulai mengganti foto profilku, juga mulai menambahkan foto-foto yang bagus. Semua ini aku lakukan demi aku bisa mendapatkan laki-laki yang aku inginkan malam ini. Lagipula tidak banyak orang yang mengenalku di kota ini. Jadi aku tidak perlu merasa identitasku akan ketahuan. Dan aku memang tidak terkenal, setidaknya belum. Jadi aku sangat ingin melakukan apapun malam ini. Aku sangat ingin menjadi diriku sendiri, yang bisa berpesta dan bersenang-senang. Iya ini adalah salah satu impianku yakni bisa bersenang-senang dengan banyak laki-laki.
Aku menampilkan pose-pose terbaik pada galeri foto yang aku unggah di aplikasi kencan. Aku hanya berpikir, jika aku memancing laki-laki di luar sana dengan foto yang bagus, maka aku juga akan mendapatkan yang bagus. Setidaknya aku bisa memilih dan memutuskan, lelaki mana yang akan bisa menemaniku malam ini.
Setelah merasa cukup, aku sengaja membiarkan semesta bekerja sendiri. Biarkan semesta memilih dan memilahkan dari semua katalog lelakinya untuk bersamaku malam ini.
Aku mulai membiarkan handphone-ku sejenak. Dan melangkah mencari makanan di kulkas. Sepertinya aku sangat ingin memasak saat ini. Dia memang membebaskanku untuk mengambil apapun yang aku mau. Untuk ukuran orang asing, dia memang terlalu baik padaku. Tapi aku memang sama sekali tidak ada niatan jahat kepadanya. Aku justru sangat ingin berterima kasih karena menemukan orang sebaik dirinya. Aku tidak mungkin mengkhianati orang seperti itu. Tidak akan pernah!
Lalu aku mulai memasak dengan bahan-bahan yang ada. Aku menemukan beef di kulkas. Aku langsung memanggangnya di atas wajan. Sepertinya aku ingin membuat steak kali ini. Lalu aku memotong-motong kentang dan beberapa sayuran yang ada. Selain itu aku juga menyiapkan bumbu-bumbu, yang cocok untuk disiram di atas daging sapi yang sedang aku panggang.
Dan akhirnya tak lama kemudian, apa yang aku masak selesai juga. Aku langsung menaruh makanan-makanan yang aku sudah masak di piring, dan menatanya di atas meja. Aku perlahan menghirup aroma yang dikeluarkan dari makanan yang sudah kubuat. Aromanya sangat menggoda.
Ya, karena aku memang pada dasarnya hidup sendirian, akhirnya aku bisa memasak dan menyiapkan makananku sendiri. Jadi aku sama sekali tidak meragukan kemampuanku saat memasak sesuatu.
Aku mulai memakan makanan yang sudah terhidang di depanku dan rasanya memang nikmat sekali! Kamu mau mencobanya?
Sembari menikmati makanan yang sudah aku buat, aku langsung mengecek hp-ku, dan mulai melihat-lihat banyak pesan masuk yang muncul di aplikasi kencan. Dugaanku benar bahwa jika aku memasang foto yang menarik, aku bisa mendapatkan banyak pilihan. Dan Jogja bagiku tidak mengecewakan. Pilihan orang-orang yang memberikan aku pesan, terlihat bagus-bagus. Dan aku langsung kepikiran ide untuk sekalian saja mengadakan pesta di apartemen ini. Tidak banyak orang, paling aku hanya meminta 3-4 orang saja. Itu juga dikarenakan ini kan bukan apartemenku. Aku juga tahu diri kok. Aku tidak akan ngacak-ngacak apartemen ini, walau aku tahu sang bibi yang bekerja di sini akan membereskannya dengan baik besok pagi.
Aku membalas pesan-pesan mereka, terutama mereka yang bener-bener aku sukai. Palingan ... aku langsung menanyakan alamat, umur dan role mereka. Semua hal itu aku lakukan untuk mempercepat proses. Karena aku memang tidak punya waktu banyak di sini. Setidaknya untuk saat ini, aku hanya punya satu malam saja sebelum esok pagi aku harus menyusul dia. Aku harus segera pergi ke stasiun dan segera bertemu dengan dirinya agar tidak kehilangan kesempatan. Bagaimanapun ... rencana rencana masa depan yang sudah kita buat bersama, terasa sangat menyenangkan dan lebih berarti buatku. Aku tidak ingin melepaskan hal itu hanya demi kesenangan sesaat.
Namun untuk saat ini, izinkan aku untuk melakukan bagianku sekali saja. Lagipula itu adalah niatan awalku memulai liburan ini. Dan aku rasa, dia juga telah mengetahui niatanku ini. Buktinya ada pada kata-kata terakhir saat dia berpamitan denganku. Dalam kata katanya itu, aku merasa dia juga tahu isi pikiranku, tapi dia mengizinkanku. Ya, setelah aku pikir-pikir, pada akhirnya malam ini seharusnya menjadi malam yang sangat menyenangkan.
Aku langsung menanyakan kepada mereka yang aku balas chatnya, apakah mereka berkenan untuk bermain bersama atau tidak. Karena jika memang ingin main bersama, aku akan segera meminta langsung nomor whatsapp-nya untuk aku masukkan ke dalam grup. Di situ kita akan segera memperkenalkan diri masing-masing, dan mulai mengenal satu sama lain. Dengan begitu aku harap, rasa canggung yang ada mulai luntur. Dan mulai terasa baik baik saja jika kita semua bertemu nanti.
Yang pertama ada Zaki. Dia berusia 21 tahun dan role-nya adalah seorang B. Lalu ada juga Syam. Dia berusia 19 tahun. Dan dia ternyata adalah seorang T, masih mahasiswa. Kemudian satu lagi ada Rehan. Dia berusia 18 tahun. Dia seorang VT. Akhirnya terkumpul juga tiga orang, dan aku langsung mengumpulkan mereka ke dalam satu grup WhatsApp yang sama.
Lalu di sana kita segera memperkenalkan diri masing-masing dan mengirimkan foto dengan aku yang terlebih dahulu memandu perkenalan karena memang itu seharusnya menjadi bagianku yang berani memulai ini.
Jadi ketemuan?
Kataku akhirnya memotong percakapan yang sempat asyik di grup whatsapp yang sedang aku bikin. Waktuku kan ga banyak juga. Lebih cepat ketemu, aku bisa lebih banyak menggunakan waktuku bersama mereka. Itu lebih menyenangkan untuk dilakukan dibanding aku harus membuang waktu dengan percakapan di wa griup mesti tampak seru.
Setelah aku memotong begitu, mereka satu per satu mulai bersiap siap. Aku meminta mereka untuk kita ketemu dulu di mini market deket apartemen ini. Sebagai upaya untuk mencegah seseorang yang tidak disukai, barangkali. Karena ditakutkan, ada salah satu dari kita yang merasa keberatan atau ga selera setelah melakukan pertemuan secara langsung. Jadi aku memutuskan untuk kita saling menyapa dulu, dan kalau semuanya oke, baru kita bisa lanjutkan permainan di apartemen.
Aku ga sabar sebetulnya. Ada satu laki laki yang dari fotonya sangat menarik minatku. Aku ingin merasakan bibir dia di bibirku, lidah dia di dalam mulutku. Aku ingin juga merasakan hisapannya di putingku. Dan aku akan meminta Syam menghisap putingku yang satunya. Membayangkannya saja, aku merasa sudah sangat tersiksa. Ingin segera merasa. Kenikmatan bercumbu sepuasnya. Ah.
To be continued.
Teman teman jangan lupa, untuk mendukung penulisanku dan merasakan kehadiran kamu, please ... vote, komen dan subscribe cerita ini ya. Luv u guys ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)
Teen FictionAku belajar ini semenjak umur belasan. Menjual tubuh kepada para lelaki yang menginginkan, ternyata lebih ada gunanya.