Sentuhan Magis Abbiyya

3.9K 238 16
                                    

Jumlah votenya kemarin nurun. Makanya aku uploadnya lama. Kalau jumlah votenya naik dari bab sebelumnya, aku bakal update besok. Kalau masih sedikit, ya palingan minggu depan.

===

Aku sebisa mungkin izin ke Lendra malem ini dan minta maaf karena gak bisa nemenin dia.

"Wah, padahal aku udah ngebayangin nenen sama kamu malam ini."

"Iya, aku juga mikirnya gitu. Until aku ketemu dia dan harus menunaikan janji aku ke dia."

"Janji apa sih, Dinan?"

"I'll talk to you later. When I get ready enough."

"Okay. Kamu mau kemana sekarang? Mau aku antar?"

Lendra emang sengaja bawa motor dari rumahnya, buat segala keperluannya di sini. Dia malas ribet harus pesen taksol kalo kemana mana. Sedangkan urusannya di kota Malang ini cukup lumayan banyak, termasuk biar sekalian bisa nemenin aku jalan jalan. Dia benar benar perhatian atas segala sesuatu. Tak terhitung berapa kali aku mengucap syukur dalam hati karena bertemu dengannya sejak awal.

"Boleh kalau gak keberatan ..."

Aku menimang nimang tawarannya. Dipikir pikir, kalau setidaknya butuh bantuan apa apa nanti --ya sebagai langkah  preventif aja--, Lendra bisa nyusul aku dengan cepat karena dia sudah tahu lokasiku sebelumnya.

"Ya udah ayo. Mana coba liat dimana tempat janjiannya!"

Aku menyerahkan HP-ku ke tangannya. Membiarkan dia sendiri yang membacanya.

"Oh ya, tahu itu. Gila! Tempatnya mahal banget."

"Oh iya ya?"

"Aku jadi ngebayangin kamu bakal diapain aja sama dia malam ini. Wah ... kamu emang handal ya dapet klien menjanjikan?"

Dia mengelus ngelus daguku. Aku merasa salting dengan kelakuannya. Godaannya lumayan membuat pipiku bersemu merah, menahan malu. Aku emang pelacur, perek, penjaja diri atau apalah istilahnya. Namun ternyata aku masih bisa merasa malu malu kucing saat digoda seperti ini.

"Ya udah yuk, anterin aku sekarang ... takut telat. Mm, by the way ..."

"Ya?"

"How do I look?"

"You look great. As always. Biar gue kasih sedikit sentuhan di bagian ..."

Dia mendekati area leherku. Kukira bakal melakukan sentuhan yang dimengerti kepalaku, tapi ternyata di luar dugaan. Dia menghidu aroma leherku sebentar, sebelum akhirnya dia mencium pipiku.

"You just perfect tonight. I adore you more. Come back soon. Wanna spend the night with you."

Aku mematung di tempatku mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Lendra. Tak pernah menyangka hubungan kita akan terasa semenyenangkan ini.

"Thank you. Ayo!" Aku akhirnya mengajaknya pergi segera, sebelum aku tenggelam dalam pesona Lendra yang kian hari sejujurnya kian memikat. Dia punya sisi bintang yang tak surut meski terus menerus disorot.

Dia mengangguk setelah tersenyum lebar. Aku berjalan mengekor di belakangnya, setelah dia mengenakkan jaket jeansnya dan mengambil kunci motor di atas nakas. Kita pun pergi menuju tempat yang dipilihkan Abbiyya untukku.

Aku udah di bawah ya, Mas

Aku mengirimkan pesan singkat pada Abbiyya. Tak lama dia membalas pesanku.

Mas baru aja nyampe di sini
Kamu ke atas aja ya.

Aku mengikuti petunjuk yang diberikan Abbi, setelah pamitan dengan Lendra.

Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang