Hai orang baik.
Vote dulu sebelum baca ya.
Terima kasih.===
Gak tahu berapa lama aku membenamkan diri dalam lagu lagu yang membuatku tenang sembari menenggelamkan tubuhku di dalam bathtub dan sesekali menggosokkan busa busanya ke tubuhku. Di kamar mandi ini terdapat speaker bluetooth kecil yang sangat mudah digunakan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi para pemakai hotel ini. Salah satu ide brilian karena banyak sekali orang yang memang membutuhkan musik di kamar mandi saat ini. Tujuannya untuk rileksasi ekstra bagi badan yang ingin bersantai seutuhnya.
Aku terkesiap hampir meloncat dari sana saat tetiba suara alunan musik, berganti dengan suara deringan telepon masuk. Aku langsung meraih HP yang kuletakkan dekat kepala dan langsung mengangkatnya.
"Kamu langsung ke atas aja Len, minta bantuan pegawai hotel. Lantai 11 nomor 1178. Aku gak kunci pintunya kok."
Sebelum mandi, aku udah sengaja banget nahan pintu pake penyangga, biar orang lain bisa masuk. Toh gak ada barang barang penting yang aku bawa juga ke sini, selain satu HP yang aku bawa ke kamar mandi. Dan berdasarkan logika cetek-ku, orang orang yang menginap di sini tak kan punya hasrat untuk mencuri karena kemungkinan besar merupakan orang orang yang berkelimpahan.
Setelah kujelaskan ke Lendra kalau aku lagi mandi dan beberapa basa basi lainnya sebelum menutup telepon, akhirnya kulanjutkan ritual berendamku dan segera kuakhiri dengan membilas sisa sisa sabun di bawah kucuran shower dengan pemilihan air hangat juga.
Aku mengambil handuk dan merasa tubuhku kembali segar. Memang air hangat sangat membantu sekali membuat tubuh terasa lebih ringan. Paling bener tuh kayaknya kalau habis melakukan kegiatan yang menguras ekstra tenaga, segera mandi dengan air hangat apalagi ditambah aroma wewangian yang menenangkan. Musik yang pas juga bisa membantu otak lebih bisa rehat. Pokoknya menurutku pribadi, perpaduan semua hal yang kusebut adalah kombinasi terbaik sebagai penawar atas tubuh yang lelah setelah melakukan aktivitas yang menguras energi.
Dan permainan dengan Abbiyya memang menguras energi. Kalau gak percaya, kalian baca aja di karyakarsa.com/newann74. Sentuhan sentuhan Abbiyya dan segala perlakuannya menguras habis energiku malam tadi.
Aku menatap diriku di depan cermin, masih menggunakan kimono handuk sembari mengeringkan rambut dengan hair dryer yang tersedia menggantung di samping posisiku berdiri sekarang. Aku tersenyum sendiri pada pantulan diriku yang hadir di sana.
Benarkah itu aku? Sosok yang berasal dari panti asuhan, terbuang, sendirian. Yang belajar ini-itu, terutama tentang hidup dan mempunyai tekad untuk bisa membiayai diri sendiri. Untuk bisa hidup mandiri, meski aku menempuh semua lika liku ini menggunakan tubuhku sendiri. Dan aku tidak membenarkan orang orang yang memilih jalan yang kutempuh hanya karena mengetahui kisahku.
Aku melakukannya dengan segala pertimbangan penuh, akibat tak ada lagi yang kupunya selain diriku sendiri. Akibat jalur khusus ini menggiringku pada dunia luar yang bisa aku pelajari lebih dalam. Aku tak semata mata hanya menjual diriku di sini. Karena aku punya visi ke depan! Aku tak menjual diriku hanya untuk bertahan hidup hari ini, tapi untuk bisa menikmati kehidupan jangka panjangku nanti. Untuk itulah, uang uang yang masuk karena pekerjaanku ini sejak awal, tak lantas menjadi uang yang kufoya foyakan untuk belanja ini itu seperti para penjaja diri kebanyakan.
Aku berjuang keras untuk mempelajari banyak hal baru secara otodidak, menutrisi otakku dengan berbagai pengetahuan yang mendukung, hingga kini ... hidup mengantarkan pertemuanku dengan Lendra, sepertinya akan jadi jalan keluar tercepat jika aku bisa jadi influencer seperti dirinya. Hitungannya memang masih 'menjual diri', tapi pada bidang konsep, ide dan tentunya fisik yang good looking pun berperan serta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubuhku Hanyut dalam Rengkuhannya (BxB) (Badboy)
Teen FictionAku belajar ini semenjak umur belasan. Menjual tubuh kepada para lelaki yang menginginkan, ternyata lebih ada gunanya.